Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Review dan Sinopsis Film Midnight 2021, Thriller Korea tentang Psikopat Pemburu Gadis

Spoiler Film Psikopat Midnight (2021) - Korea adalah kiblatnya film psikopat, dan salah satu karya yang mampu menghadirkan kengerian di setiap detiknya adalah Midnight 2021.

Ini adalah film psikopat korea terbaik yang mampu menghadirkan sensasi petualangan penuh kengerian, berkisah tentang dua orang wanita, seorang gadis bisu dan ibunya yang juga sama-sama bisu, yang sedang diburu oleh pembunuh berantai keji. 

Bagaimana kisahnya? Akankah film ini mirip dengan film-film psikopat lainnya seperti The Chase (2017) yang juga membuat denyut jantung berdegup kencang? 

Spoiler Film Midnight 2021

review dan sinopsis film thriller Korea Midnight 20221
review dan sinopsis film thriller Korea Midnight 20221

Sebagai sebuah thriller psikologis yang mengandalkan keheningan sebagai elemen utama teror, Midnight (2021) adalah film yang mampu menghadirkan ketegangan tiada henti. Disutradarai oleh Kwon Oh-seung, film ini mengambil pendekatan yang berbeda dari kebanyakan film horor-thriller Korea. Alih-alih menggunakan jumpscare atau elemen supranatural, Midnight menakutkan karena kesunyiannya, atmosfer yang penuh ketegangan, dan ancaman yang terasa begitu nyata.

Film ini bercerita tentang Kyung Mi (Jin Ki Joo), seorang wanita tunarungu yang secara tak sengaja menjadi saksi percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Do Shik (Wi Ha Joon), seorang psikopat manipulatif. Dengan cepat, Kyung Mi berubah dari seorang saksi menjadi target utama dalam permainan mematikan yang terjadi di tengah malam di kota Seoul.

Akhirnya kita akan bahas sinopsis Midnight 2021 yang sangat sensasional ini, yang mampu menghadirkan ketegangan di setiap detiknya. Penasaran? 

ALUR CERITA FILM MIDNIGHT (2021) – TEROR TANPA SUARA DI MALAM KELAM


Malam di kota Seoul terasa begitu sunyi. Lampu-lampu jalan memancarkan cahaya redup, menciptakan bayangan panjang di gang-gang sempit. Di balik kegelapan yang menelan hiruk-pikuk siang hari, sesuatu yang mengerikan sedang terjadi—sesuatu yang tidak akan terdengar oleh siapapun.

PROLOG: SOSOK DALAM KEGELAPAN

Di tengah malam yang sunyi, langkah kaki seorang pria menggema pelan di gang sepi. Ia berjalan santai, tak terburu-buru, seolah menikmati malamnya. Wajahnya tampan, sikapnya tenang, tetapi ada sesuatu yang dingin dalam sorot matanya—sesuatu yang membuat bulu kuduk meremang.

Pria itu adalah Do Shik.

Ia bukan orang biasa. Ia adalah pembunuh. Seorang pemburu yang mencari mangsa dalam kegelapan, memilih korbannya dengan hati-hati, lalu menghabisi mereka dengan cara yang begitu keji namun rapi.

Malam ini, ia telah menemukan target barunya.


AWAL TEROR: JERAT YANG MEMATIKAN

So Jung, seorang gadis muda, berjalan sendirian setelah bertemu kakaknya, Jong Tak, yang bekerja sebagai petugas keamanan. Ia tak menyadari bahaya yang mengintai. Pikirannya sibuk, kakinya melangkah ringan, tak ada firasat buruk yang menyelimuti.

Namun, di kejauhan, Do Shik sudah memperhatikannya.

Ia mengikutinya perlahan, memastikan tak seorang pun memperhatikan.

Saat So Jung melewati gang sempit, Do Shik menyerangnya dengan cepat—begitu senyap, begitu halus. Tangannya menutupi mulut gadis itu, sementara pisau panjangnya menggoreskan rasa sakit ke kulitnya. So Jung meronta, matanya membelalak ketakutan, berusaha melawan, tapi tubuhnya semakin lemah.

Dan saat itu juga, seseorang lewat di dekat mereka.

Kyung Mi.


PERBURUAN TANPA SUARA DIMULAI

Kyung Mi adalah seorang wanita tunarungu yang bekerja di pusat layanan pelanggan bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran. Malam itu, ia baru saja selesai makan malam bersama ibunya dan berjalan menuju mobilnya.

Saat ia melewati gang kecil itu, matanya menangkap sesuatu yang aneh—seorang pria berdiri di sana, dengan seorang gadis muda di sampingnya. Ada yang janggal.

So Jung, dengan wajah penuh ketakutan dan darah yang menetes dari tubuhnya, mengulurkan tangan meminta tolong. Bibirnya bergerak, berusaha berteriak, tetapi bagi Kyung Mi… dunia ini tanpa suara. Ia tidak mendengar jeritan lemah So Jung.

Namun, ia bisa melihat ketakutan di matanya.

Darah yang mengalir.

Do Shik menatapnya. Mata mereka bertemu.

Sesaat, waktu terasa membeku.

Kyung Mi sadar. Ia telah melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat.

Dan Do Shik pun sadar. Ia tidak bisa membiarkan gadis ini pergi begitu saja.

Kyung Mi mundur perlahan, tubuhnya mulai gemetar. Ia berbalik dan berlari sekuat tenaga.

Do Shik tersenyum tipis.

Perburuannya baru saja dimulai.


MALAM PANJANG PENUH TEROR

Kyung Mi berlari tanpa bisa mendengar suara langkah kaki yang memburu di belakangnya. Ia hanya bisa mengandalkan penglihatannya, berusaha memahami sekelilingnya melalui bayangan yang menari di bawah lampu jalan.

Ia mencoba masuk ke dalam mobilnya, tetapi tangannya gemetar, kunci terjatuh ke tanah. Saat ia membungkuk untuk mengambilnya, bayangan Do Shik muncul di refleksi jendela mobil.

Ia ada di sana.

Terlalu dekat.

Kyung Mi menahan napas, jantungnya berdebar begitu keras seakan ingin meledak.

Do Shik berjalan mendekat, langkahnya begitu santai, seakan sedang menikmati permainan ini. Ia menempelkan pisaunya ke jendela mobil, menggoreskannya perlahan, menciptakan suara yang mengerikan—suara yang tidak bisa Kyung Mi dengar.

Ia tersenyum, seolah berkata: “Kamu tidak bisa kabur dariku.”

Dengan panik, Kyung Mi meraih kunci mobil, membuka pintu, dan melompat masuk. Tapi sebelum ia sempat menyalakan mesin, Do Shik menarik pintu dengan paksa.

Kegelapan menelannya.


KUCING DAN TIKUS: BERSEMBUNYI DALAM KETAKUTAN

Kyung Mi berhasil kabur dan bersembunyi di antara gedung-gedung kota. Napasnya terengah-engah, tubuhnya gemetar hebat. Ia mencoba menghubungi polisi melalui aplikasi di ponselnya, tetapi Do Shik terlalu cepat.

Ia tahu cara bermain.

Ia tidak menyerang dengan brutal—ia lebih suka bermain-main dulu, membuat mangsanya putus asa sebelum menghabisinya.

Ia menyamar sebagai pria baik.

Saat seorang polisi patroli mendekat, Do Shik mendahului Kyung Mi. Dengan wajah memelas, ia berkata bahwa ia adalah korban perampokan. Ia berpura-pura menjadi seseorang yang butuh pertolongan, membalikkan keadaan.

Kyung Mi hanya bisa melihat dari kejauhan.

Ia ingin berteriak.

Tapi tak ada suara.

Dan yang lebih mengerikan, ia tahu… bahwa pria itu sedang mencarinya.


KONFRONTASI TERAKHIR: BERTAHAN ATAU MATI

Saat malam semakin larut, Kyung Mi akhirnya menemukan ibunya. Mereka berdua mencoba melarikan diri bersama, tetapi Do Shik sudah mengantisipasi semuanya.

Ia mengejar mereka ke dalam sebuah gedung parkir yang sepi.

Cahaya lampu neon berkelap-kelip, menciptakan bayangan aneh di dinding.

Kyung Mi dan ibunya terjebak.

Do Shik mendekat perlahan, pisaunya berkilat di bawah cahaya redup.

Ia menikmati momen ini.

Ia mengangkat pisaunya, siap menghabisi mereka—tetapi tepat sebelum ia menikam, Kyung Mi meraih alat pemadam kebakaran dan menyemprotkannya ke wajah Do Shik!

Kesempatan itu cukup untuk membuat mereka berlari lagi.

Namun, Do Shik tidak akan menyerah begitu saja.

Ia memburu mereka kembali, tetapi kali ini, Jong Tak datang tepat waktu. Perkelahian sengit pun terjadi.

Do Shik adalah pembunuh yang licin, tetapi Jong Tak lebih kuat. Dalam pertarungan brutal, ia akhirnya berhasil melumpuhkan Do Shik.

Kyung Mi, dengan tangan gemetar, mengambil sebuah benda tajam.

Ia menatap Do Shik, pria yang telah membuatnya mengalami malam terburuk dalam hidupnya.

Dan dalam satu momen terakhir…

Ia membalas.

Pisau itu menembus kulit.

Do Shik terhuyung. Matanya membelalak, seakan tak percaya.

Dan akhirnya, sosok mengerikan itu jatuh ke tanah, tak lagi bergerak.


EPILOG: TEROR YANG TIDAK AKAN HILANG

Malam akhirnya berakhir. Polisi datang, ambulans tiba, dan Kyung Mi serta ibunya selamat. Tapi trauma tetap ada. Dalam kegelapan malam yang kembali sunyi, di dalam dunia yang tanpa suara. Bayangan Do Shik akan selalu menghantui.

Karena terkadang, bahaya terbesar adalah yang datang tanpa suara, yang mengintai tanpa kita sadari. Dan di malam yang sunyi, tak ada yang bisa mendengar saat kau berteriak.

Review Midnight 2021

Penyutradaraan dan Atmosfer: Membangun Ketakutan dari Kesunyian

Kwon Oh-seung dengan cerdas memanfaatkan ketidaksempurnaan karakter utama sebagai alat untuk membangun ketegangan. Dalam film ini, suara bukanlah alat komunikasi yang bisa digunakan oleh protagonis. Sebaliknya, keheningan menjadi kutukan dan senjata sekaligus. Kita diajak masuk ke dalam dunia Kyung Mi, merasakan bagaimana ketakutan semakin menggigit ketika tidak ada cara untuk memperingatkan orang lain atau mendengar ancaman yang mendekat.

Sejumlah adegan dibuat begitu realistis dan penuh tekanan. Contohnya, ketika Kyung Mi berlari di jalanan kosong dengan Do Shik yang mengejarnya, ada rasa putus asa yang nyata. Tidak ada musik dramatis yang berlebihan—hanya suara napas tertahan dan langkah kaki yang menghantui, menambah atmosfer menegangkan.

Keunggulan lainnya adalah bagaimana Midnight berhasil membuat malam terasa lebih gelap dan sunyi daripada biasanya. Pencahayaan yang redup, gang-gang sempit, dan bayangan panjang dari lampu jalan menciptakan ilusi bahwa bahaya bisa muncul dari mana saja. Kota yang biasanya ramai berubah menjadi tempat yang begitu mengisolasi bagi Kyung Mi, seolah-olah ia adalah satu-satunya orang di dunia yang tahu bahwa ada seorang pembunuh di dekatnya.

Akting: Wi Ha Joon, Sang Iblis Bermuka Malaikat

Wi Ha Joon layak mendapatkan pujian sebagai antagonis utama. Ia memainkan karakter Do Shik dengan begitu mengerikan—seorang pria yang tampak sopan dan tenang di luar, tetapi memiliki kebrutalan dan kecerdikan yang luar biasa. Ia bukan pembunuh biasa yang sekadar mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga seorang manipulator ulung.

Yang membuatnya semakin menakutkan adalah bagaimana ia bisa berpura-pura sebagai korban, membangun alibi yang sempurna, bahkan menipu pihak berwenang. Ada satu adegan di mana ia dengan mudah membalikkan keadaan, membuat polisi lebih percaya kepadanya dibandingkan Kyung Mi yang sebenarnya dalam bahaya. Tatapan matanya yang dingin dan seringai kecil yang terselip di sudut bibirnya cukup untuk membuat penonton merasa tidak nyaman sepanjang film.

Di sisi lain, Jin Ki Joo juga memberikan performa luar biasa sebagai Kyung Mi. Ia berhasil membawa emosi yang kuat tanpa banyak dialog, mengandalkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh untuk menunjukkan ketakutan, keberanian, serta kecerdasannya dalam menghadapi Do Shik. Ia bukan protagonis yang pasif atau sekadar menjadi korban; sebaliknya, ia berjuang mati-matian untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan lingkungan dan akalnya.

Keunggulan dan Kekurangan: Sebuah Thriller dengan Intensitas Tinggi

Kelebihan terbesar Midnight adalah intensitasnya yang konsisten. Sejak Kyung Mi pertama kali menyaksikan Do Shik melakukan aksinya, film ini hampir tidak memberikan jeda bagi penonton untuk bernapas. Ketegangan terus meningkat dengan setiap adegan, menjadikannya sebuah pengalaman menonton yang mendebarkan.

Namun, ada beberapa hal yang terasa agak repetitif. Pola kejar-kejaran dan persembunyian yang berulang kali mungkin membuat beberapa penonton merasa bahwa film ini sedikit berlarut-larut. Beberapa adegan juga bergantung pada kebetulan, seperti bagaimana Do Shik selalu berhasil menemukan Kyung Mi meskipun ia sudah bersembunyi dengan baik.

Selain itu, meskipun konsep protagonis tunarungu memberikan sentuhan unik, film ini tidak sepenuhnya mengeksplorasi aspek ini secara maksimal. Ada beberapa momen di mana keheningan bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk menciptakan teror yang lebih mendalam.

Kesimpulan: Sebuah Thriller yang Menyesakkan Napas

Midnight adalah salah satu film thriller Korea terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Ia menawarkan sesuatu yang segar dalam genre ini dengan mengandalkan ketakutan berbasis realitas dan situasi yang benar-benar bisa terjadi di dunia nyata. Performa Wi Ha Joon sebagai pembunuh sadis benar-benar mencuri perhatian, sementara Jin Ki Joo berhasil membangun karakter yang bisa membuat penonton bersimpati dan ikut merasakan ketakutan yang ia alami.

Jika Anda menyukai film dengan ketegangan tinggi seperti Monsters  2014Don't Breathe (2016) atau Hush (2016), maka Midnight adalah pilihan yang tepat. Film ini akan membuat Anda merasakan paranoia sepanjang penayangan, bahkan setelah kredit penutup bergulir.

Rating: 8.5/10

Sebuah thriller yang efektif, menegangkan, dan penuh ketakutan, meskipun dengan beberapa kekurangan kecil. Midnight membuktikan bahwa terkadang, dalam keheningan, bahaya bisa terasa jauh lebih mencekam.

Rubrik FILM adalah kumpulan cerita review dan spoiler film yang khusus didedikasikan untuk penggemar Catatan Adi. Akan ada konten baru setiap bulannya. Silahkan berkomentar untuk menanggapi atau saran, termasuk request film untuk direview. 
Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Review dan Sinopsis Film Midnight 2021, Thriller Korea tentang Psikopat Pemburu Gadis"