5 Kota Terdingin di Bumi, Anehnya Penduduknya Masih Bisa Bertahan
Bayangkan bangun pagi dan termometer di luar rumah menunjukkan suhu -50°C. Air mendidih berubah menjadi es hanya dalam hitungan detik, napasmu mengkristal di udara, dan hanya langkah-langkah berani yang memungkinkan kamu keluar dari pintu.
Di tempat-tempat seperti ini, dingin bukan sekadar cuaca, melainkan cara hidup. Menyelimuti bumi dengan kebekuan ekstrem, ada kota-kota di dunia yang hampir mustahil dihuni. Namun, menakjubkan bahwa ribuan manusia memilih untuk bertahan hidup di sana. Terdengar seperti planet lain? Ini adalah kenyataan bagi penduduk di beberapa kota terdingin di dunia. Mari kita telusuri bagaimana kehidupan berjalan di tempat-tempat di mana dingin abadi adalah penguasa, dan bagaimana orang-orang bisa bertahan di suhu yang bahkan membekukan jiwa!
Sebagai catatan, tubuh manusia dapat mulai mengalami hipotermia pada suhu di bawah 0°C jika tidak terlindungi. Namun, beberapa kota di dunia mencatat suhu jauh di bawah ambang batas ini, dengan suhu rata-rata yang membuat sebagian besar dari kita tak sanggup membayangkannya. Siapa yang tinggal di sana, dan mengapa mereka tetap bertahan? Mari kita jelajahi lima kota terdingin di dunia yang menjadi rumah bagi manusia.
1. Yakutsk, Rusia
Yakutsk, kota terdingin di dunia |
Yakutsk dihuni oleh sekitar 355.000 jiwa, yang sebagian besar bekerja di sektor pertambangan, khususnya berlian, emas, dan mineral lain. Kota ini juga memiliki universitas, pusat penelitian, dan beberapa sektor ekonomi lain yang terkait dengan sumber daya alam.
Di sekitar Yakutsk, beberapa hewan yang mampu bertahan di suhu ekstrem ini antara lain rusa kutub, serigala Arktik, dan rubah kutub. Hewan-hewan ini telah beradaptasi dengan kondisi keras di wilayah ini.
Didirikan pada tahun 1632, Yakutsk awalnya merupakan benteng kecil. Kota ini terus berkembang meski suhunya ekstrem karena kekayaan mineral di sekitarnya. Hingga kini, orang tetap tinggal di sini berkat sumber daya alam yang melimpah dan infrastruktur modern yang mampu menahan suhu dingin.
2. Norilsk, Rusia
matahari di kota Norilsk |
Norilsk, yang terletak di utara Siberia, sekitar 300 km di dalam Lingkar Arktik, adalah salah satu kota paling utara di dunia. Suhu rata-rata tahunan Norilsk adalah sekitar -10°C, dengan suhu harian di musim dingin sering turun hingga -30°C hingga -40°C. Suhu terdingin yang pernah tercatat di Norilsk adalah -53°C, dan di musim panas, suhu hanya mencapai sekitar 20°C.
Norilsk memiliki populasi sekitar 180.000 jiwa. Kota ini terkenal sebagai pusat industri nikel, tembaga, dan paladium terbesar di dunia. Pekerjaan utama penduduknya berkaitan dengan pertambangan dan metalurgi.
Hewan yang tinggal di sekitar Norilsk antara lain beruang kutub, rubah kutub, dan beberapa spesies burung laut yang bermigrasi selama musim panas.
Didirikan pada tahun 1935 sebagai bagian dari proyek gulag Soviet, Norilsk telah berkembang menjadi pusat industri penting. Meski lingkungan di sini sangat keras, penduduk Norilsk bertahan karena industri pertambangan yang merupakan tulang punggung ekonomi mereka.
3. Oymyakon, Rusia
Oymyakon, sepi dan dingin |
Oymyakon, yang terletak di wilayah Yakutia, Rusia, dikenal sebagai tempat terdingin yang dihuni secara permanen di Bumi. Suhu rata-rata tahunan di Oymyakon adalah sekitar -10°C, dengan suhu harian di musim dingin bisa turun hingga -50°C atau lebih. Suhu terendah yang pernah tercatat di Oymyakon adalah -67,7°C, menjadikannya suhu terdingin yang pernah tercatat di luar Antartika. Pada musim panas, suhu bisa mencapai 20°C hingga 25°C.
Oymyakon memiliki populasi yang sangat kecil, diperkirakan hanya sekitar 500 jiwa. Sebagian besar penduduk bekerja di bidang peternakan, khususnya peternakan rusa kutub, serta perikanan dan perburuan hewan liar.
Hewan seperti rusa kutub, serigala, dan rubah Arktik sering ditemukan di sekitar Oymyakon. Adaptasi luar biasa mereka terhadap lingkungan yang ekstrem membuat mereka bertahan hidup di sini.
Didirikan pada awal abad ke-20 sebagai tempat peristirahatan bagi penggembala rusa kutub, Oymyakon tetap menjadi tempat tinggal meski ekstrem karena masyarakat setempat telah mengembangkan cara hidup yang sangat adaptif terhadap lingkungan.
Ketiga kota terdingin ternyata terletak di Rusia. Selain dingin Rusia juga dikenal sebagai negara terluas di dunia. Wilayahnya terbentang dari bagian barat Eropa Timur hingga ke Selat Bering.
4. Ulaanbaatar, Mongolia
Kota Ulaanbaatar di Mongolia, ibukota paling dingin sedunia |
Ulaanbaatar atau Ulan Bator dalah ibu kota Mongolia dan sering disebut sebagai ibu kota terdingin di dunia. Suhu rata-rata tahunan di sini adalah sekitar -1°C, dan di musim dingin suhu bisa mencapai -20°C hingga -30°C. Suhu terendah yang pernah tercatat adalah -40°C. Di musim panas, suhu dapat naik hingga 25°C hingga 30°C, tetapi musim dingin yang keras mendominasi.
Ulaanbaatar memiliki populasi sekitar 1,5 juta orang. Ekonomi kota ini didorong oleh perdagangan, industri, dan juga kegiatan penggembalaan karena tradisi nomaden Mongolia masih kuat.
Di sekitar Ulaanbaatar, hewan seperti domba, yak, kuda liar Przewalski, dan berbagai burung migran tinggal dan bertahan di iklim ekstrem.
Ulaanbaatar telah menjadi pusat kebudayaan dan ekonomi Mongolia sejak didirikan sebagai biara pengembara pada abad ke-17. Meskipun kondisi iklim keras, penduduknya tetap tinggal karena budaya kuat dan ekonomi berbasis sumber daya alam yang mendukung kota ini.
5. Harbin, Tiongkok
festival es di kota Harbin |
Harbin, yang terletak di timur laut Tiongkok, dikenal sebagai "Kota Es" dan mengalami musim dingin yang sangat panjang dan keras. Suhu rata-rata tahunan adalah sekitar 5°C, dengan suhu musim dingin sering turun hingga -20°C hingga -30°C. Suhu terendah yang pernah tercatat di Harbin adalah sekitar -37°C.
Harbin dihuni oleh lebih dari 10 juta orang dan merupakan kota besar dengan ekonomi yang didorong oleh industri, perdagangan, dan pariwisata musim dingin. Festival Es dan Salju Internasional Harbin adalah daya tarik besar di kota ini.
Di sekitar Harbin, hewan yang biasa ditemukan termasuk srigala, rubah, dan beberapa spesies burung yang beradaptasi dengan musim dingin yang keras.
Harbin didirikan pada akhir abad ke-19 sebagai bagian dari proyek jalur kereta api yang menghubungkan Rusia dan Tiongkok. Kota ini telah berkembang menjadi pusat budaya dan industri penting. Festival es yang terkenal di dunia adalah simbol betapa kuatnya masyarakat Harbin beradaptasi dengan iklim yang sangat dingin.
Sebenarnya dalam riset yang dilakukan Catatanadi, ada satu kota yang bisa masuk dalam daftar yaitu International Falls, Minnesota. Tetapi kemudian kota itu tergeser karena beberapa alasan berikut:
- Suhu rata-rata tahunan yang lebih hangat, sekitar 3°C. Kota ini memiliki musim panas yang cukup hangat dengan suhu mencapai 25°C hingga 30°C.
- Suhu ekstrem terendah adalah -48°C, yang memang sangat dingin, tetapi tidak setara dengan suhu yang tercatat di kota-kota seperti Yakutsk, Oymyakon, atau bahkan Ulaanbaatar dan Harbin.
- Jika kita membandingkan dengan kota-kota Siberia atau Mongolia yang memiliki suhu terendah di bawah -50°C secara konsisten, International Falls tidak termasuk dalam kategori "terdingin" di dunia.
Meski hidup di tempat yang begitu dingin mungkin terdengar mustahil bagi sebagian besar dari kita, kota-kota seperti Yakutsk, Norilsk, Oymyakon, Ulaanbaatar dan Herbin adalah bukti ketangguhan manusia dalam menghadapi kondisi alam yang ekstrem.
Mereka yang tinggal di sana telah menemukan cara untuk beradaptasi dan memanfaatkan lingkungan mereka, baik melalui sumber daya alam yang melimpah maupun budaya lokal yang kaya. Dingin mungkin abadi di sana, tetapi kehidupan terus berlanjut, membuktikan bahwa di mana pun ada tantangan, ada juga kemampuan manusia untuk bertahan.
Baca juga fakta-fakta menarik lainnya dari seluruh dunia, antara lain:
10 Alat Musik Unik dari Seluruh Dunia
Posting Komentar untuk "5 Kota Terdingin di Bumi, Anehnya Penduduknya Masih Bisa Bertahan"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.