FOMO dalam Olahraga, Jangan Ikut-ikutan, Bro!
Olahraga jadi bagian penting dari gaya hidup sehat. Tapi, pernah nggak sih kamu lihat tiba-tiba semua orang pada nge-hype olahraga tertentu, dan kamu ikut-ikutan? Itu FOMO namanya, bro. Fenomena Fear of Missing Out ini bikin kita kayak nggak mau ketinggalan tren yang lagi viral, termasuk dalam olahraga. Padahal, nggak semua orang ikut olahraga karena beneran pengen sehat, tapi lebih karena takut nggak in.
Sekarang mari kita lihat olahraga-olahraga yang pernah nge-hype di Indonesia dan tiba-tiba ditinggalkan begitu aja.
Olahraga Viral yang Cepat Hilang
1. Sepeda
dulu, banyak orang tiba-tiba beli sepeda |
Pernah inget kan, masa-masa pandemi awal, tiba-tiba semua orang jadi biker dadakan? Sepeda mendadak jadi tren, sampai-sampai stok sepeda di pasaran susah dicari! Nggak cuma buat olahraga, tapi juga buat content di media sosial. Jalanan penuh sama orang yang lagi gowes. Baca panduan lengkap bersepeda dengan aman dan nyaman.
- Manfaat: Sepeda itu keren buat jaga stamina, bikin otot kaki kuat, dan bagus buat jantung.
- Tips untuk Pemula: Mulai dari rute yang nggak terlalu jauh dan pelan-pelan tambah jaraknya.
- Alat yang Dibutuhkan: Sepeda, helm, pelindung lutut, dan baju nyaman (yang ini penting banget buat tampilan, ya!).
2. Tenis
jangan main tenis cuma karena FOMO |
Tenis juga jadi olahraga yang sempat nge-hype, terutama setelah banyak seleb posting main tenis. Lapangan yang dulu sepi tiba-tiba rame banget. Padahal, main tenis itu nggak mudah, butuh teknik yang bener biar nggak cedera.
- Manfaat: Meningkatkan refleks, koordinasi tangan-mata, dan melatih kardio.
- Tips untuk Pemula: Mulai dari pelajaran dasar dulu, seperti memahami dan praktik jenis-jenis pukulan dalam olahraga tenis. Cari sparring partner yang setara biar nggak cepat bosan.
- Alat yang Dibutuhkan: Raket, bola tenis, sepatu khusus tenis.
3. Mini Soccer
Mini soccer sedang hype |
Lagi-lagi, berkat FOMO, mini soccer pernah jadi olahraga yang booming. Mirip sepak bola, tapi versi kecil. Orang-orang pada heboh booking lapangan. Tapi sekarang, lapangan mini soccer sepi lagi.
- Manfaat: Menjaga kebugaran tubuh, melatih kerja tim, dan meningkatkan stamina.
- Tips untuk Pemula: Coba dulu main dengan teman-teman, nggak usah langsung kompetitif.
- Alat yang Dibutuhkan: Sepatu bola dan jersey (seragam tim buat look yang keren!).
4. Lari
tiba-tiba banyak orang jadi suka lari |
Lari adalah olahraga murah meriah yang tiba-tiba hype berkat maraton dan virtual races. Banyak orang mulai lari, tapi ada juga yang niat larinya buat bikin video estetik di Instagram.
- Manfaat: Menjaga kebugaran jantung, membakar kalori, dan meningkatkan mood.
- Tips untuk Pemula: Mulai dengan jarak pendek, fokus ke pace kamu dulu, jangan buru-buru.
- Alat yang Dibutuhkan: Sepatu lari yang nyaman dan pakaian yang breathable.
5. Hiking
FOMO naik gunung |
Nggak kalah hype, hiking juga sempat viral di kalangan anak muda. Gunung-gunung jadi ramai pendaki baru. Banyak yang mendaki buat challenge pribadi, tapi ada juga yang cuma buat foto-foto di puncak buat diposting di media sosial.
- Manfaat: Meningkatkan daya tahan tubuh, bikin tenang pikiran, dan dekat dengan alam.
- Tips untuk Pemula: Pilih gunung dengan trek ringan dulu, bawa air minum yang cukup, dan jangan lupa istirahat.
- Alat yang Dibutuhkan: Sepatu hiking, tas punggung, dan jaket tahan angin.
FOMO atau Sehat?
Nah, kalau kamu perhatiin, olahraga-olahraga yang tiba-tiba viral ini seringkali rame bukan karena orang pengen sehat, tapi lebih ke tren semata. Banyak yang ikutan karena takut ketinggalan, biar kelihatan update dan nggak ketinggalan zaman. Bahkan, outfit buat olahraga jadi salah satu yang penting! Orang-orang lebih peduli sama baju keren dan gear yang mahal buat dipamerin di media sosial, bukan buat olahraga yang beneran.
Contoh aja, sepeda yang awalnya bisa aja murah dan fungsional, tiba-tiba jadi tren barang mewah. Harga sepeda dan pernak-perniknya melambung. Orang beli sepeda bukan cuma buat olahraga, tapi lebih buat pencitraan. Apa gunanya beli sepeda mahal tapi cuma dipake sekali terus disimpan di gudang?
Begitu juga dengan hiking. Mendaki gunung yang dulunya cuma butuh sepatu dan mental kuat, sekarang jadi ajang fashion show di alam. Jaket gunung, tenda, bahkan alat-alat makan outdoor jadi tren yang bikin banyak orang merasa harus punya barang-barang mahal itu biar kelihatan keren di Instagram.
Berolahraga yang Baik dan Benar
Olahraga itu pada dasarnya buat menjaga tubuh tetap sehat, bukan buat pencitraan. Kalau niat kamu olahraga cuma buat posting di medsos atau biar dibilang keren, kamu udah salah jalan, bro. Olahraga harusnya buat kesehatan jangka panjang, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Efek negatif dari olahraga karena FOMO itu nyata. Mulai dari cedera karena nggak siap fisik, sampai ke pengeluaran yang membengkak cuma buat beli gear yang sebenarnya nggak dibutuhin. Misalnya, buat apa kamu beli sepatu lari super mahal kalau lari kamu cuma sebulan sekali?
Untuk itu, kalau mau olahraga, sebaiknya fokus ke manfaatnya buat tubuh kamu, bukan cuma buat status sosial. Pilih olahraga yang kamu suka dan bisa kamu jalanin secara rutin. Ingat, consistency is key. Jangan tergoda tren yang datang dan pergi.
Jangan FOMO, Cari yang Pas buat Kamu!
Jadi, buat kamu yang mau olahraga, jangan cuma karena ikut-ikutan. Jangan FOMO! Temukan olahraga yang kamu suka, yang bikin kamu semangat setiap kali melakukannya. Olahraga yang pas buat kamu itu adalah yang bisa jadi bagian dari hidup sehatmu, bukan sekadar tren sesaat.
Seperti kata pepatah, "The greatest wealth is health." Jangan biarkan FOMO bikin kamu kehilangan esensi dari olahraga itu sendiri. Jaga kesehatanmu, nikmati prosesnya, dan yang paling penting, be real with yourself!
Keren, khan artikel di atas?! Yuk baca lagi artikel-artikel keren dari Catatan Adi lainnya tentang budaya pop, kultur yang sedang viral dan olahraga.
Daftar Pasangan Ganda Putra Terbaik Dunia, Mayoritas dari Indonesia
Posting Komentar untuk "FOMO dalam Olahraga, Jangan Ikut-ikutan, Bro!"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.