Berbagai Genre atau Aliran Musik Paling Populer
Hai, Sobat Catatan Adi yang mungkin sekarang lagi males baca, tenang aja, artikel ini bukan ceramah membosankan.
Siapa yang nggak kenal dengan musisi seperti Taylor Swift, BTS, atau Billie Eilish? Nah, bayangkan kalau mereka tiba-tiba ngamen di sekolah kamu, pasti semua langsung lompat-lompat, kan?
Tapi tunggu dulu, pernah nggak kamu bertanya-tanya kenapa Taylor Swift bikin lagu yang kadang bikin baper, sementara BTS ngajak goyang dengan beat-beat yang bikin jantung ikut jedag-jedug? Jawabannya ada di genre musik yang mereka bawakan!
Nah, kalau kamu penasaran, yuk kita bahas aliran-aliran musik yang keren, biar kamu makin ngerti kenapa setiap lagu punya vibe yang beda.
Kenali Berbagai Jenis dan Aliran Musik
Zaman sekarang, musik bukan cuma soal suara. Ini tentang gaya, emosi, dan kadang, identitas. Misalnya, kamu pasti tahu Billie Eilish, kan? Lagu-lagu dia seringkali bikin orang merasa kayak lagi tenggelam di dunia lain, agak gelap, penuh misteri, tapi... bikin penasaran!
Nah, itu semua karena Billie mengusung genre electropop yang unik banget. Di sisi lain, ada BTS yang nggak cuma menguasai panggung dengan musik K-pop mereka, tapi juga mengajak dunia buat ngomongin soal cinta, perjuangan, dan semangat hidup.
Sebelum kita nyelam lebih dalam, satu hal yang harus kamu tahu: musik itu kayak teman-teman di kelas. Ada yang suka ribut, ada yang pendiam, ada yang selalu senyum, tapi di balik itu semua, mereka punya keunikan yang bikin kita pengen deket.
Nah, begitu juga aliran musik. Masing-masing punya gaya, ciri khas, dan cerita yang berbeda.
1. Pop
Madonna, penyanyi pop terpopuler abad ini |
Pop itu seperti es krim rasa vanilla—disukai semua orang! Siapa sih yang nggak tahu lagu pop? Genre ini dikenal dengan beat-nya yang catchy, lirik yang gampang dicerna, dan pasti bikin kita pingin nyanyi.
Contoh klasiknya? Taylor Swift dengan lagu-lagu pop yang seringkali ngomongin soal cinta (dan patah hati, duh).
Asal usul pop bisa ditarik dari pertengahan abad ke-20 ketika musik mulai dikomersialkan. Biasanya, lagu pop berdurasi pendek dan fokus pada melodi yang manis.
Ciri khas? Gampang diingat, liriknya biasanya relatable, dan pas banget buat karaoke bareng temen. Kultur pop juga sangat kuat—dari fashion, gaya hidup, hingga meme di internet.
2. Rock
Nah, kalau pop kayak es krim vanilla, rock itu kayak kopi hitam. Nggak semua orang suka, tapi kalau udah suka, susah lepas! Rock dimulai dari perpaduan antara blues dan jazz pada tahun 1950-an dan meledak berkat band legendaris seperti The Beatles dan The Rolling Stones. Ciri khasnya? Gitar elektrik yang kencang, vokal yang berapi-api, dan energi yang nggak ada habisnya.
Lihat aja band seperti Queen yang membuktikan kalau rock nggak cuma soal suara, tapi juga pertunjukan panggung yang spektakuler.
Rock juga jadi simbol perlawanan anak muda. Dulu, rock sering dianggap sebagai musik pemberontakan, lho. Gimana nggak? Lihat aja gaya rambut gondrong dan celana jeans sobek-sobek ala anak band.
3. Hip-hop
Kalau pop buat nyanyi, rock buat headbang, hip-hop itu buat nge-rap! Hip-hop lahir dari jalanan New York pada tahun 1970-an, sebagai ekspresi dari budaya urban dan komunitas Afrika-Amerika.
Dengan beat yang dominan dan lirik yang cepat, hip-hop sering digunakan buat menyuarakan kritik sosial dan pengalaman hidup yang keras.
Rapper terkenal seperti Eminem, Jay-Z, atau Tupac, mereka nggak cuma bikin musik, tapi juga cerita.
Ciri khas hip-hop adalah flow dalam liriknya, DJ-ing, breakdance, dan grafiti sebagai bagian dari kultur. Nah, hip-hop itu bukan sekedar musik, tapi juga gaya hidup!
4. Jazz
Buat kamu yang suka ngopi sambil dengerin musik santai di kafe, jazz adalah teman terbaikmu. Musik ini lahir dari perpaduan antara tradisi musik Afrika dan Eropa di New Orleans, Amerika Serikat, pada awal abad ke-20.
Jazz punya improvisasi yang kental, di mana musisinya sering bermain tanpa aturan kaku. Ciri khas? Ritme sinkopasi, melodi yang nggak biasa, dan alat musik seperti trompet dan saksofon.
Contoh musisi jazz yang legendaris? Louis Armstrong dan Miles Davis.
Jazz juga punya kesan “klasik” yang keren dan sophisticated. Jadi kalau kamu dengerin jazz, otomatis tingkat keren kamu naik 10 poin!
5. K-pop
KPOP, aliran musik baru asal Korea |
Nah, sekarang kita masuk ke aliran yang lagi mendominasi dunia: K-pop!
Korea Selatan berhasil menguasai panggung internasional dengan idol-idol mereka yang tampan dan cantik.
K-pop menggabungkan elemen pop dengan visual yang menarik, koreografi yang enerjik, dan fashion yang nge-trend banget. BTS, BLACKPINK, EXO—semua grup ini nggak cuma dikenal karena musik mereka, tapi juga gaya hidup yang mereka tawarkan.
K-pop fans, atau yang biasa disebut K-popers, juga punya kultur tersendiri. Dari lightsticks, fandom, hingga tren fashion yang sering ditiru oleh anak-anak muda di seluruh dunia.
Lagu K-pop biasanya penuh semangat, penuh warna, dan sering kali membicarakan soal cinta, persahabatan, dan kehidupan.
6. EDM (Electronic Dance Music)
Kalau kamu suka nge-dance di klub atau konser, EDM adalah genre yang wajib ada di playlist.
Musik ini full of energy, dengan beat elektronik yang bikin kamu nggak bisa berhenti goyang. DJ seperti David Guetta, Calvin Harris, dan Zedd adalah contoh nama besar di dunia EDM.
Sejarah EDM dimulai dari tahun 1980-an dengan genre-genre seperti house dan techno, yang lahir dari perkembangan teknologi musik elektronik.
EDM juga punya banyak subgenre, dari yang nge-beat banget seperti dubstep hingga yang lebih chill seperti chillstep. Satu hal yang pasti, EDM adalah musik buat bersenang-senang!
Kita kembali lagi, kali ini dengan aliran-aliran musik yang mungkin kamu kenal, tapi belum tentu kamu dalami.
Kalau tadi kita bahas yang umum, sekarang kita masuk ke genre yang lebih spesifik dan punya penggemar setia.
Dari yang penuh perlawanan seperti punk, sampai yang asik buat joget seperti dangdut, semuanya punya cerita unik. Yuk, kita mulai!
7. Punk
Pertama, kita bahas yang paling berisik dan penuh energi: punk.
Kalau kamu pernah lihat orang dengan rambut mohawk warna-warni dan baju robek-robek, itu kemungkinan besar mereka adalah bagian dari subkultur punk.
Musik punk muncul di pertengahan tahun 1970-an di Inggris dan Amerika Serikat sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem dan budaya mainstream yang dianggap kaku dan penuh aturan.
Band seperti The Ramones, Sex Pistols, dan The Clash adalah pionir di genre ini.
Secara musik, punk sangat sederhana. Gitar distorsi, tempo cepat, dan lirik yang langsung to the point, seringkali membahas masalah sosial, politik, dan ketidakadilan. Punk bukan cuma soal musik, tapi juga gaya hidup anti-kemapanan.
Kalau kamu dengerin lagu punk, kamu akan merasakan semangat untuk melawan norma-norma yang dianggap menindas. Nggak heran kalau punk sering dianggap sebagai musik pemberontakan.
8. Dangdut
Kalau punk bikin kamu ingin berontak, dangdut adalah musik yang bikin kamu ingin goyang.
Musik yang satu ini nggak bisa dipisahkan dari Indonesia, dan kalau ada acara nikahan tanpa dangdut, rasanya seperti sayur tanpa garam.
Dangdut mulai populer di tahun 1970-an, dipengaruhi oleh musik Melayu, India, dan Arab. Rhoma Irama adalah salah satu pionir dangdut yang membawa genre ini ke puncak popularitas.
Dangdut dikenal dengan dentingan tabla (alat musik perkusi dari India) dan suling yang mendayu-dayu, tapi bagian terbaik dari dangdut adalah beat-nya yang bikin kaki kamu otomatis ikut bergoyang.
Selain itu, lirik dangdut biasanya sederhana dan bercerita tentang kehidupan sehari-hari, cinta, dan kadang-kadang kritik sosial.
Musisi dangdut seperti Inul Daratista dan Via Vallen adalah contoh dari penyanyi yang membawa dangdut ke era modern dengan sentuhan pop dan EDM.
9. Gothik
Beralih dari jogetan dangdut, kita masuk ke dunia yang lebih gelap: gothic. Musik gothic berasal dari aliran post-punk pada akhir 1970-an, tapi punya vibe yang jauh lebih suram dan misterius.
Band gothic pertama yang dikenal luas adalah Bauhaus, dengan lagu mereka "Bela Lugosi's Dead" yang menjadi anthem bagi kaum goth.
Musik gothic biasanya punya nuansa gelap, melodi yang melankolis, dan lirik yang penuh dengan tema kematian, kesendirian, dan spiritualitas.
Kalau kamu pernah denger lagu-lagu dari The Cure atau Siouxsie and the Banshees, itulah esensi dari gothic. Subkultur gothic sendiri sering kali diidentifikasi dengan gaya berpakaian serba hitam, makeup tebal, dan tentu saja, aura misterius.
Tapi jangan salah, meskipun kelihatannya gloomy, penggemar musik gothic sangat setia dan punya komunitas yang erat.
10. Reggae
Sekarang kita pindah ke musik yang bikin kamu merasa seolah sedang duduk di pantai Jamaica sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Yup, ini dia reggae! Musik reggae lahir di Jamaica pada akhir tahun 1960-an dan dipopulerkan oleh Bob Marley, ikon terbesar dari genre ini. Reggae memiliki beat yang santai, ritme yang off-beat, dan bass yang dominan.
Musik ini seringkali dikaitkan dengan spiritualitas Rastafari, sebuah gerakan keagamaan yang berasal dari Jamaica.
Meskipun terkesan santai, lirik-lirik reggae seringkali membahas tema-tema serius seperti kebebasan, perdamaian, dan ketidakadilan sosial. Lagu-lagu Bob Marley seperti "Get Up, Stand Up" atau "One Love" membawa pesan-pesan persatuan dan perlawanan terhadap penindasan.
Ciri khas reggae adalah ritme skank yang dihasilkan oleh gitar, drum, dan bass yang kuat.
11. Keroncong
Terakhir, kita bicara soal keroncong, salah satu aliran musik tradisional Indonesia yang penuh sejarah.
Keroncong berasal dari perpaduan musik Portugis yang dibawa oleh para pelaut pada abad ke-16 dengan musik asli Nusantara. Musik ini sering diiringi oleh alat musik gesek seperti biola, ukulele, dan cak, serta irama yang lembut dan mendayu-dayu.
Keroncong memiliki pengaruh besar di dunia musik Indonesia, terutama pada era kolonial dan awal kemerdekaan.
Lagu-lagu keroncong sering kali bercerita tentang cinta, alam, dan perjuangan.
Walaupun kini jarang terdengar di kalangan generasi muda, keroncong tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya musik Indonesia. Bung Karno juga dikabarkan menyukai musik keroncong.
Musisi keroncong yang terkenal antara lain adalah Gesang, yang menciptakan lagu legendaris "Bengawan Solo".
Keroncong punya nuansa nostalgia yang mendalam, dan sering kali dianggap sebagai musik yang elegan dan berkelas.
Selain punk, dangdut, gothik, reggae, dan keroncong, ada satu lagi genre musik yang nggak kalah ikonik, yaitu country!
Musik country berasal dari Amerika Serikat, tepatnya dari daerah pedesaan di selatan, dan berkembang dari lagu-lagu rakyat Eropa yang dibawa oleh para imigran.
Sejak awal abad ke-20, country tumbuh sebagai musik yang bercerita tentang kehidupan sederhana di pedesaan, cinta, kehilangan, hingga kerja keras di ladang.
12. Country dan Balada
Iwan Fals, sering menyanyi dengan gaya balada |
Country biasanya identik dengan suara gitar akustik, banjo, harmonika, dan kadang biola.
Lirik-liriknya sering menggambarkan kehidupan sehari-hari, menjadikannya musik yang sangat relatable bagi masyarakat pedesaan Amerika.
Penyanyi-penyanyi legendaris seperti Johnny Cash, Dolly Parton, dan Hank Williams dikenal sebagai tokoh besar dalam genre ini.
Ciri khas musik country yang paling menonjol adalah narasinya yang jujur dan apa adanya.
Entah itu soal kisah cinta yang manis atau kehilangan yang pahit, musik country selalu punya cara untuk menyentuh hati pendengarnya.
Di era modern, musisi seperti Taylor Swift dan Carrie Underwood telah membawa country ke panggung dunia dengan menggabungkan elemen pop, menjadikannya lebih luas diterima oleh generasi muda.
Country juga punya ikatan yang kuat dengan gaya hidup di daerah pedesaan Amerika—gaya busana dengan topi koboi, sepatu boot, dan jeans, serta budaya rodeo dan line dancing.
Jadi, kalau kamu suka musik dengan cerita sederhana tapi penuh makna, country mungkin bisa jadi genre favorit kamu!
Country, seperti aliran lainnya yang telah kita bahas, juga menjadi cerminan dari masyarakat yang menciptakannya.
Musik ini mengekspresikan kesederhanaan hidup, keindahan alam, dan perjuangan sehari-hari.
Meski terdengar sederhana, pesan yang dibawa country bisa begitu dalam dan emosional, membuatnya tetap relevan hingga kini.
Di Indonesia, penyanyi yang sering memainkan lagu bernuansa balada adalah Iwan Fals. Contoh lagunya yang terkenal antara lain Omar Bakrie dan Sugali.
Musik Adalah Sebagian Cermin Budaya
musik dan budaya |
Nah, sekarang kita udah bahas berbagai aliran musik yang keren, dan kalau dipikir-pikir, musik itu nggak cuma sekedar bunyi-bunyian yang kita denger tiap hari. Musik adalah cerminan perkembangan budaya manusia.
Dari musik klasik yang mengiringi era kerajaan, rock yang jadi suara pemberontakan anak muda, hingga hip-hop yang menggambarkan kehidupan keras di kota besar—semua aliran ini punya ceritanya sendiri.
Dengan memahami berbagai aliran musik, kita juga jadi lebih paham tentang sejarah, budaya, dan kehidupan sosial manusia. Musik bisa memperlihatkan bagaimana manusia berevolusi, beradaptasi, dan berekspresi di setiap zamannya.
Jadi, kapan lagi kamu bisa belajar sejarah, seni, dan gaya hidup cuma dari dengerin musik?
Entah kamu suka goyang K-pop, headbang rock, atau nge-rap hip-hop, yang jelas, musik selalu jadi teman setia dalam hidup kita.
So, gimana? Ternyata mengenal musik itu nggak cuma seru, tapi juga bikin kita lebih paham tentang dunia.
Next time kamu dengerin playlist, coba deh tebak genre musiknya, pahami sejarahnya, dan biarkan diri kamu terhanyut dalam aliran suara yang membawa kita ke berbagai tempat dan waktu.
Suka artikel tentang musik, maka baca juga tulisan-tulisan berikut ini:
5 Lagu untuk Menemani Kamu yang Sedang Galau
Posting Komentar untuk "Berbagai Genre atau Aliran Musik Paling Populer"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.