Perbedaan Marxisme, Leninisme, Marxis-Leninisme dan Maoisme
Komunisme adalah salah satu ideologi dengan spektrum varian terluas. Di dalam filsafat komunis, ada banyak sub-ideologi lainnya yang berkembang seiring berjalannya waktu, antara lain Marxisme, Leninisme, Marxis-Leninisme dan Maoisme.
Seperti apa penjelasan dan arti dari masing-masing ideologi tersebut? Sejauh apa perbedaan dari keempatnya dan manakah yang paling bisa diterapkan?
perbedaan Marxisme, Leninisme dan Maoisme |
Marxisme
Akar dari komunisme yang paling umum diakui oleh berbagai pihak adalah Marxisme. Apa yang dimaksud dengan Marxisme?
Marxisme adalah sebuah teori sosial dan ekonomi yang didasarkan pada ide-ide yang dikemukakan oleh dua orang pemikir asal Jerman, yaitu Karl Marx dan Friedrich Engels.
Teori dan filsafat Marxisme sangat percaya akan adanya kelas-kelas dalam masyarakat, khususnya kelas kapitalis dan kelas pekerja yang mana saling berhadap-hadapan. Marxisme berpendapat bahwa sejarah umat manusia ditentukan oleh evolusi di bidang industri, sosial dan ekonomi.
Keberadaan kelas-kelas dalam masyarakat itu adalah hasil dari interaksi antar golongan yang memegang sumber produksi dengan mereka yang menjalankan proses produksi.
Menurut filsafat Marxisme, kelas-kelas sosial terbentuk sebagai akibat dari produksi dan distribusi yang tidak merata dalam masyarakat.
Kelas-kelas sosial ini terdiri dari kelas buruh (proletar) dan kelas kapitalis (borjuis atau pemilik modal). Kelas buruh bekerja untuk kelas kapitalis dan menderita karena mereka dibayar dengan upah yang lebih rendah dari nilai yang dihasilkan oleh pekerjaan mereka. Sementara itu, kelas kapitalis mengambil sebagian besar keuntungan yang dihasilkan oleh kelas buruh.
Pada akhirnya akan ada konflik berkepanjangan antara dua kelas tersebut. Dalam pemahaman para penganut Marxisme, konflik kelas merupakan sumber dari perubahan sosial dan ekonomi.
Pada akhirnya ajaran ini percaya akan perjuangan kelas, yakni perlawanan kelas protelar terhadap dominasi kapitalis. Marxisme mengajarkan bahwa kelas pekerja akan terus mengalami eksploitasi dan penindasan sampaimereka mampu mengambil alih kekuasaan dan memiliki kontrol atas produksi dan distribusi.
Menurut Marxisme, ini akan terjadi melalui revolusi sosial yang akan menghancurkan sistem kapitalis dan menciptakan masyarakat komunis di mana kekayaan dan produksi akan dibagikan secara merata.
Marxisme terus menjadi polemik karena meski menginspirasi banyak gerakan sosial dan politik, tetapi juga sulit untuk diterapkan.
Leninisme
Lantas apa itu Leninisme? Leninisme adalah sebuah aliran yang didasarkan pada ide-ide politik yang dikemukakan oleh Vladimir Lenin, seorang revolusioner Rusia yang memimpin revolusi Bolshevik di Rusia pada 1917.
Singkatnya, Leninisme adalah cabang dari Marxisme yang berasal dari pemikiran Vladimir Lenin mengenai bagaimana cara mempraktikkan Marxisme. Jika kita melihat sejarah Uni Soviet, Leninisme dijadikan pijakan politik dan dasar negara yang juga menjadi ideologi resmi dari Partai Komunis negeri itu.
Menurut Leninisme, revolusi sosial harus dipimpin oleh sebuah partai politik terorganisir yang mampu mengkoordinasikan perjuangan kelas buruh di seluruh negara. Lenin mengajarkan bahwa partai harus terorganisir secara hierarkis dengan sebuah "diktator terpilih" yang bertanggung jawab atas keputusan-keputusan strategis. Lenin juga mengajarkan bahwa revolusi sosial harus dilakukan secara terkoordinasi di seluruh dunia, bukan hanya di satu negara saja.
Setelah revolusi Bolshevik, Lenin memimpin Uni Soviet sebagai pemimpin revolusi pertama hingga kematiannya pada 1924. Setelah kematian Lenin, Stalin naik menjadi pemimpin Uni Soviet dan kemudian 'mematenkan' ide-ide Leninisme menjadi sesuatu yang kemudian disebut Stalinisme.
Meski merupakan interpretasi Stalin atas Leninisme ataupun Marxisme, tetapi Stalinisme lebih fokus pada bagaimana sebuah negara sosialis dikelola, yakni dengan sistem pemerintahan terpusat yang menghalalkan teror untuk menumpas oposisi.
Marxis-Leninisme
Jikalau Stalin menjalankan politik tangan besi yang beringas, keji serta otoriter yang kemudian di sebut Stalinisme, maka di ranah idelogi, tokoh ini mempopulerkan suatu formula baru yang disebut Marxis-Leninisme.
Apa itu Marxis-Leninisme? Ini merupakan suatu kombinasi antara Marxisme dan Leninisme yang berintikan pada pemahaman untuk membentuk suatu negara sosialis yang memegang kepeloporan secara global serta menjadi pemimpin bagi negara sosialis lainnya di seluruh dunia. Tentu saja dalam praktiknya Uni Soviet yang memegang posisi ini.
Selain itu Marxis-Leninis juga menonjolkan apa yang disebut diktator-proletariat dimana Partai Komunis menjadi lembaga super power yang menentukan arah gerak pemerintahan.
Maoisme
Maoisme adalah sebuah aliran yang didasarkan pada ide-ide politik yang dikemukakan oleh Mao Zedong, seorang pemimpin revolusioner Cina sekaligus tokoh sentral Partai Komunis Cina. Bisa dikatakan bahwa Maoisme merupakan cabang dari Marxisme-Leninisme yang lebih spesifik untuk diterapkan di Cina serta kemudian menjadi dasar dari ideologi Partai Komunis di Cina.
Filsafat Maoisme berpendapat bahwa revolusi sosial harus dipimpin oleh sebuah partai politik terorganisir yang mampu mengkoordinasikan perjuangan kelas buruh di seluruh negara.
Mao juga mengajarkan bahwa revolusi sosial harus dilakukan secara terkoordinasi di seluruh dunia, bukan hanya di satu negara saja.
Bisa dikatakan bahwa Mao Zedong berhasil mengembangkan ide-ide Leninisme dengan lebih jauh dengan menekankan pentingnya peran petani dan kelas menengah dalam proses revolusi. Mao juga mengajarkan bahwa revolusi sosial harus dilakukan dengan cara yang berbeda di setiap negara, tergantung pada kondisi sosial, ekonomi, dan politik di negara tersebut.
Kehadiran Maoisme seperti sebuah kewajaran mengingat pada masa itu, komunisme juga menyebar di negara-negara Asia dan Afrika yang secara struktur sosial memiliki kelas petani yang besar dan kelas buruh yang belum berkembang.
Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa semua ideologi yang disebutkan di atas saling berkaitan. Mereka semua merupakan rumpun dari komunisme, atau lebih tepatnya upaya untuk menginterpretasikan Marxisme sesuai dengan kondisi politik dan sosial yang ada.
Meskipun terlihat indah, tetapi nyatanya semua ideologi di atas sulit diwujudkan. Bahkan kini pemerintahan berbasis komunisme sudah bertumbangan dan hanya tersisa 5 negara komunisme terakhir saat ini.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Marxisme, Leninisme, Marxis-Leninisme dan Maoisme"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.