Agama di Korea Selatan
Korea Selatan adalah salah satu dari sekian negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk non-religius dengan jumlah besar. Benarkah terjadi penurunan agama di Korea Selatan?
Jawaban sederhana adalah ya, terjadi penurunan jumlah penduduk Korea Selatan yang memeluk agama. Meski demikian, ternyata masih cukup banyak orang Korea yang beragama.
Perlu diketahui, tidak seperti negara lain yang punya satu agama dominan, di Korea Selatan berbeda. Kristen, Buddha dan Shamanisme menjadi tiga agama yang cukup berpengaruh besar.
Agama dan Aliran Kepercayaan di Korea Selatan
Apa saja agama di Korea Selatan? Menurut data dari Asia Society, ada beberapa agama yang tumbuh dan berkembang cukup baik di Korea. Beberapa yang terbesar dan terpenting antara lain :
- Kristen (Protestan dan Katolik)
- Buddha
- Shamanisme
- Taoisme
- Konghucu
- Islam
- Cheondoisme
Di samping itu ada juga agama-agama lainnya yang berasal dari Asia Selatan dan Barat, misal Yahudi, Baha'i, Sikh dan Hindu. Masih ada pula sekte-sekte yang berakar dari ajaran kepercayaan asli Korea yang masih dipeluk sekelompok orang di beberapa daerah seperti Jeungsanisme, Daejongisme dan Tenriisme
Persentase Penganut Agama di Korea Selatan
Korea Selatan kini mengalami seperti Jepang, yakni perkembangan pesat kaum Atheis, Agnostik dan mereka yang tidak terafiliasi dengan agama tertentu.
Modernisasi serta perubahan gaya hidup telah membuat keguncangan besar di kalangan penganut agama. Generasi muda Korea lebih menyukai untuk menjadi insan non-religius.
Sebenarnya ini tidak hanya terjadi Korea Selatan. Di Jepang dan tetangga mereka Korea Utara, masyarakatnya didominasi oleh mereka yang tidak memeluk kepercayaan apapun.
Menurut data dari Cultural Atlas dengan berdasarkan sensus tahun 2015, mayoritas orang Korea tidak beragama.
Jumlah penganut agama di Korea :
- Tidak beragama : 56,9%
- Protestan 19,7%
- Buddha : 15,5%
- Katolik : 7,9%
Sisanya adalah penganut agama tradisional, Islam, Konghucu, Taoisme, dan lainnya. Ada banyak alasan kenapa orang jadi atheis dan di Korea nampaknya atheisme akan terus berkembang seiring dengan ditinggalkannya agama-agama yang ada oleh generasi muda.
Persentase agama di Korea |
Tabel di atas diambil dari laman Wikipedia tentang gambaran penganut agama di Korea Selatan hingga tahun 2015. Nampak sekali tiga agama terbesar, yakni Protestan, Buddha dan Katolik tidak mampu menandingi jumlah penduduk yang tidak terafiliasi dengan agama apapun.
Perkembangan Agama di Korea Selatan
agama dan orang korea |
Bagaimana orang Korea mengenal agama-agama asing yang berasal dari luar negara itu, seperti misalnya Islam dan Buddha? Ternyata perkembangan agama-agama di Korea cukup dinamis dan unik.
Kristen di Korea
Dua denominasi besar di Korea didominasi oleh Protestan dan Katolik. Dua agama ini sudah sangat lama dipeluk oleh warga Korea dan menjadi agama terbesar di negeri ginseng tersebut.
Kristen Protestan dipercaya disebarkan oleh beberapa tokoh dari Amerika Serikat, dimulai dari tahun 1884 oleh seorang dokter bernama Horace Allen.
Selanjutnya orang Korea menjadi bersimpati pada Kristen Protestan melalui pendirian berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan. Bahkan kemudian beberapa tokoh penting Korea ternyata adalah seorang Kristen.
Protestan bukan hanya sebuah agama belaka, namun karena dominannya agama ini di Korea, ia juga dikaitkan dengan dimensi lain, misalnya sosial-budaya dan politik.
Katolik juga merupakan agama besar di Korea dan sudah ada lebih dulu ketimbang Protestan. Dipercaya beberapa copy dari buku-buku karya Matteo Ricci sudah beredar di Korea pada abad 17.
Namun persebaran Katolik secara progresif beru terjadi pada abad 18 oleh seorang imam dari Cina bernama Pastor James Chu Munmo.
Sejak saat itu, Katolik berkembang pesat dan bahkan mencapai angka 23.000 jemaat pada 1865. Paska Perang Dunia 2, perkembangan gereja Katolik makin cepat dan masif.
Islam di Korea
Penganut muslim Korea berasal dari mereka yang dikirim ke Cina Timur Laut oleh Jepang demi kepentingan mereka dalam perang. Lantas dari orang-orang ini ada yang memeluk Islam dan mempertahankannya sampai kembali ke tanah air.
Pada 1976 sebuah badan bernama Korean Muslim Federation dibentuk. Organisasi ini kemudian mendirikan masjid di Seoul, ibukota Korea.
Buddha di Korea
Agama Buddha sudah ada di Kora sejak abad ke-3 Masehi di kerajaan Koguryo. Dakwah Buddhisme dibawa oleh seorang bikhu dari Kerajaan Qin bernama Sundo.
Sejak saat itu Buddha menjadi agama dominan bagi negeri Korea, mulai dari dinasti Silla hingga Koryo. Namun pada era Choson, yakni sekitar 1392, pemerintah di sana mulai memeluk dan mempromosikan Konfusianisme. Meski begitu Buddha tetap menjadi agama penting, bahkan hingga hari ini di Korea.
Konfusianisme dan Taoisme di Korea
Dinasti Choson pada akhir abad ke 13 mengakui Konfusianisme sebagai agama resmi negara. Saat itu perkembangan agama ini menjadi pesat, meski pada akhirnya tergeser kembali oleh Buddha dan kemudian Kristen.
Sedang Taoisme datang ke Korea pada sekitar abad ke-6 Masehi. Para pendeta Tao datang ke negeri itu atas perintah dari Kaisar Gaozu dari Dinasti Tang.
Shamanisme
Salah satu agama lokal terbesar di Korea adalah Shamanisme. Ini adalah ajaran kuno yang sudah sangat lama ada. Konsep utamanya adalah percaya pada arwah nenek moyang dan roh-roh yang hidup bersama dengan manusia.
Para praktisi Shamanisme masih sering digunakan untuk mengusir hantu atau menyembuhkan orang yang dipercaya diganggu roh halus.
Itulah perkembangan dan gambaran agama di Korea Selatan. Terima kasih sudah membaca. Kunjungi juga artikel menarik lainnya seputar agama, seperti :
Lumayan banyak ya, orang Korea tidak beragama. Lebih dari 50%.
BalasHapusIya mbak, benar sekali. Agama bagi generasi muda di Korea Selatan sekarang bukanlah prioritas. Terima kasih sudah mampir. Maaf baru membalas.
Hapus