Cara Mengelola Hutang
Catatan Adi - Ada satu strategi jitu agar terhindar dari jebakan hutang yang membuat hancur dan bangkrut? Apa itu? Jangan berhutang. Satu rumus dalam satu kalimat sederhana. Namun mungkinkah hidup tanpa hutang atau pinjaman uang sama sekali. Rasa-rasanya sulit.
Hutang atau kredit adalah sesuatu yang sudah melekat dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan dari beberapa dimensi berikut : perbankan, industri, perdagangan dan bahkan sosial.
Kadang kita berhutang. Kadang memberi hutang. Semua sebenarnya biasa saja dan wajar, tidak ada yang istimewa. Namun yang mengerikan adalah fakta bahwa banyak orang terjebak hutang hingga kemudian kesulitan membayar hutang tersebut beserta bunganya. Apa yang terjadi? Kebangkrutan. Penderitaan. Rasa malu.
Kembali lagi, manusia jaman sekarang tidak bisa lepas dari hutang ataupun riba. Untuk itu, judul artikel ini adalah cara mengelola hutang, bukan untuk menghindarinya secara absolut sama sekali. Mengapa demikian? Karena ternyata hutang yang bisa dikelola dengan baik justru akan dapat meningkatkan taraf penghidupan, membuka peluang usaha bagi ribuan orang serta memberi kesejahteraan yang diidam-idamkan. Kuncinya tetap satu, hutang yang dikelola dengan baik. Bukan sembarangan berhutang.
9 Prinsip Dasar Berhutang
Banyak orang bilang hutang membawa sial. Apakah itu benar? Tidak jika dikelola dengan baik. Kami sudah merumuskan 9 prinsip dasar dalam berhutang. Sobat milenial harus membacanya karena jaman sekarang, godaan untuk berhutang sangat besar. Peluang mendapatkan pinjaman bisa datang dari mana saja : jalan raya, tempat kerja bahkan smartphone kita masing-masing.
Untuk itulah, dengan memahami prinsip dasar berikut maka kita akan makin bijaksana dan mampu mengelola hutang dengan baik .
#1 Hutang Itu Berbunga
Ini adalah prinsip pertama yang harus ditanamkan dalam benak Anda. Hutang itu berbunga. Artinya meminjam 100 juta tidak sama dengan mengembalikan 100 juta. Bisa jadi di akhir periode ternyata total dana pembayaran hutang bisa mencapai 350 juta.
Menyadari hal tersebut, maka bijak-bijaklah dalam mengambil keputusan. Apakah Anda punya kemampuan untuk membayar hutang beserta bunganya? Apakah ada alternatif lain selain berhutang, untuk mendapatkan dana segar?
#2 Hutang Harus Dibayar
Hutang harus dibayar. Ini terkait kredibilitas dan etika moral Anda masing-masing. Bukan hanya seharusnya, tetapi memang wajib dibayar. Kita tidak tahu bagaimana kondisi dari lembaga atau orang yang memberi kita kredit.
Dengan menanamkan hal tersebut, maka kita juga memberi penghargaan tinggi pada orang-orang yang memberi pinjaman. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada integritas kita. Hutang harus dibayar dengan uang, bukan dengan omongan. Ini bukan soal kemauan atau prioritas, tetapi lebih dari itu, ini soal kepercayaan dan harga diri.
#3 Hutang Memiliki Resiko
Ada banyak jenis hutang dilihat dari berbagai indikator, antara lain misalnya :
- Kredit usaha
- KPR
- Kredit Tanpa Agunan
- Pinjaman Darurat
Pada umumnya semua jenis hutang memiliki resiko, termasuk penyitaan dan diseret ke meja hijau. Untuk itu, pastikan Anda benar-benar mempergunakan hutang tersebut dengan baik dan dapat membayarnya tepat waktu.
#4 Berhutang untuk Hal Produktif
Jangan berhutang untuk membeli mobil atau rumah jika itu bukan kebutuhan utama Anda saat ini. Ini prinsip utama yang harus Anda pegang.
Bebas sepenuhnya dari hutang dan riba rasa-rasanya tidak mungkin terjadi selama kita masih berada di dalam sistem. Untuk itulah, maka cara terbaik adalah mengelola hutang dengan bijak.
Jika memang Anda sudah memiliki perencanaan bisnis yang matang dan strategi yang jitu untuk mengembangkan usaha namun terganjal modal, berhutang bukan hal buruk. Asal Anda benar-benar sudah memperhitungkan semuanya.
Ketika mampu mengelola hutang untuk menjadi modal usaha, maka kesuksesan pasti akan datang. Itu juga merupakan tips jadi kaya dan sukses.
#5 Berhutang Sesuai Kemampuan
Makin mudahnya berhutang bisa menjebak Anda dalam pusaran setan yagn mengerikan. Inilah salah satu jebakan finansial anak muda, salah satunya berhutang banyak demi memuaskan gaya hidup hedonis atau hal-hal yang tidak produktif.
Termasuk juga berhutang besar untuk hal produktif tetapi tidak memikirkan kemampuan membayar. Semuanya akan berakhir dengan buruk. Jadi pikirkan dengan seksama kemampuan bayar Anda.
#6 Hutang Bisa Merusak Hubungan Sosial
Tidak hanya institusi, teman juga bisa menjadi sumber dana untuk dipinjam. Namun fakta sudah membuktikan bahwa banyak hubungan persahabatan ataupun kekerabatan yang tadinya baik menjadi rusak karena masalah hutang. Perhatikan alur berikut :
- Budi dan Jaka sahabat baik.
- Suatu saat Budi meminjam uagn pada Jaka sebesar 250 juta rupiah.
- Budi berjanji akan mengembalikan secara mencicil sebanyak 25 juta rupiah tiap bulan.
- Pada bulan ketiga Budi bangkrut.
- Budi mulai tidak mencicil.
- Jaka terus menagih.
- Budi berkilah.
- Jaka sudah mulai jengah.
- Budi sebisa mungkin menghindari dari Jaka.
- Jaka marah pada Budi. Persahabatan keduanya hancur.
Ingat, hutang tidak pernah peduli siapa Anda. Ada banyak manusia yang sebenarnya baik namun menjadi menyebalkan karena masalah hutang.
#7 Hutang Berpotensi Menghambat Bisnis
Kegagalan bayar Anda dalam membayar hutang bisa tercatat dalam sistem perbankan. Tentu hal ini berita buruk ketika nanti Anda ingin mengembangkan bisnis dan butuh suntikan modal. Portofolio dan profil Anda tidak akan sebersih sebelumnya.
#8 Rencanakan Dengan Pasti Pembayaran Hutang
Ini adalah sesuatu yang amat penting. Cobalah buat perencanaan untuk membayar hutang dan perkiraan bebas hutang lalu taati komitmen tersebut. Misal, membayar hutang sebelum tanggal 10. Maka lakukan dan jangan melenceng dari itu. Perencanaan keuangan yagn baik adalah salah satu dari 10 skill utama milenial.
#9 Jangan Wariskan Hutang
Anda ingin dikenang sebagai seorang yang bertanggung jawab, berintegritas serta punya nama baik? Jangan wariskan hutang pada siapapun, khususnya keluarga dan perusahaan Anda. Ini sangat penting untuk disadari dan dilakukan.
Sebaliknya, jika memang mencintai keluarga Anda dan tidak ingin mereka jatuh kedalam kesulitan finansial, pertimbangkanlah untuk membeli polis asuransi. Ini jauh lebih baik daripada meninggalkan hutang pada mereka.
Tips Mengelola Hutang
Cara Mengelola Hutang |
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan terkait strategi untuk mengelola hutang agar tidak bangkrut dan jatuh pada kesulitan ekonomi maupun finansial yang mengerikan :
- Yakinlah Anda bisa melunasinya, bukan menghindarinya.
- Sebisa mungkin berhutang untuk hal yang produktif.
- Membuat gambaran yang jelas dan rinci cara pembayaran dan waktu pembayaran agar sadar mengenai kemampuan membayar.
- Komitmen mengalokasikan uang untuk membayar hutang.
- Jangan berhutang untuk hal-hal yang spekulatif, misal bermain kripto.
- Perhatikan bunga pinjaman, apakah lebih besar dari keuntungan bisnis yang sedang Anda rintis?
- Berhutanglah di tempat yang legal.
- Carilah alternatif lain selain hutang, misal memperkecil biaya pengeluaran, mencari tambahan pemasukan, dll. Baca 12 Peluang Usaha Sampingan Ala Milenial untuk mendapatkan banyak insights menarik.
- Sebisa mungkin jangan berhutang kepada teman atau saudara. Persahabatan taruhannya.
- Milikilah sistem pembukuan yang baik untuk mencatat saldo yang Anda miliki dan sisa hutang.
- Berhutanglah di tempat yang bunganya kecil.
- Menabunglah. Siapkan dana darurat. Ini jauh lebih baik daripada nantinya Anda harus berhutang.
Demikianlah artikel kali ini tentang cara mengelola hutang. Pastikan Anda tidak berhutang di lembaga yang tidak resmi. Semoga Tuhan menyertai kita semua. Baca juga artikel lainnya tentang Cara Mendapatkan Passive Income Ala Milenial atau postingan menarik lainnya di rubrik Tips Milenial.
Posting Komentar untuk "Cara Mengelola Hutang"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.