Bagaimana Bitcoin Ditambang? (Penjelasan Detail Lengkap)
Catatan Adi - Menambang Bitcoin atau BTC adalah topik yang sangat populer sampai saat ini? Namun tahukah anda langkah dan proses mining bitcoin atau menambang mata uang kripto sejenis lainnya? Mungkin banyak dari Anda yang sudah lelah mencari tahu karena di artikel yang lain hanya memberikan gambaran umum saja tanpa memberitahu bagaimana menambang sesuatu yang tidak pernah ada.
Benar, BTC berbeda dengan emas ataupun batubara. Menambang Bitcoin dan mata uang kripto lainnya jelas berbeda dengan aktivitas penambangan yang dilakukan sekelompok orang dengan membawa cangkul atau alat berat ke dalam gua-gua gelap di area pertambangan. Itu karena Bitcoin adalah sebuah entinitas digital yang tidak memiliki wujud.
CARA MENAMBANG BITCOIN |
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan perlahan-lahan mengenai topik penambangan kripto atau mining BTC. Artikel ini sangat cocok untuk pemula yang benar-benar awam mengenai mining Bitcoin. Kita akan mengulas mengenai :
- Apa itu Bitcoin?
- Cara Kerja Bitcoin
- Menambang Bitcoin
Meski pada teorinya hanya ada tiga topik semata, namun pembahasan kita akan melebar ke beberapa topik lainnya, seperti blockchains, dompet khusus mata uang kripto, trading kripto dan bahkan beberapa isu seputar lingkungan hidup dan sosial.
Apa Itu Bitcoin?
Mari kita mulai dengan memahami apa itu bitcoin. BTC atau Bitcoin adalah mata uang kripto sehingga tidak memiliki bentuk fisik seperti misal Rupiah. Karena itu, pertama-tama kita harus memahami perbedaan mendasar antara uang kripto dan uang konvensinoal. Perbedaan itu antara lain adalah :
- Bitcoin adalah mata uang digital, tidak memiliki bentuk fisik.
- Bitcoin disimpan di dompet khusus, bukan rekening biasa. Kita akan membahas ini nanti.
- Bitcoin masih dipergunakan secara terbatas, dalam arti tidak semua transaksi keuangan di dunia bisa menggunakan mata uang kripto.
- Bitcoin tidak dicetak oleh sebuah lembaga keuangan tertentu yang berkedudukan di sebuah negara.
- Bitcoin mengandalkan blockchain.
Perlu diketahui bahwa semakin hari, BTC maupun mata uang kripto lainnya semakin populer, meski belum bisa menggantikan atau menyamai mata uang konvensional. Walau begitu, perdagangan (trading) BTC selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh para pemilik dan peminat mata uang kritpo. Mengapa? Karena harga BTC sedang tinggi. Silahkan lihat grafik berikut :
Harga Bitcoin 2015-2021 |
Kita bisa lihat bahwa di tahun 2015 harga 1 Bitcoin hanya 4 jutaan saja. Kini, di bulan Juni 2021, harganya mencapai hampir 500 juta rupiah. Tentu ini adalah berita baik untuk Anda yang membeli BTC di harga murah dan terus menyimpannya hingga hari ini.
Cara Kerja Bitcoin
Sebelum nantinya menjawab pertanyaan seputar bagaimana cara menambang BTC dan mata uang kripto pada umumnya, mari kita kupas cara kerja Bitcoin.
Seperti sudah sempat ditulis di atas, BTC disimpan di sebuah tools khusus, bukan rekening bank biasa apalagi dompet.
Ada dua jenis cara menyimpan BTC, yakni offline dan online. Semua itu pada akhirnya terbagi lagi menjadi tiga jenis wallet atau dompet untuk BTC, yakni :
- Dompet Bitcoin berupa Hardware
- Dompet Bitcoin berupa Software.
- Dompet Bitcoin berupa Web.
Dompet BTC berbentuk hardware adalah cara penyimpan BTC secara offline atau tanpa membutuhkan internet. Jadi, pemilik BTC membeli sebuah hardware yang berbentuk seperti semacam port atau USB dimana di dalamnya terdapat informasi kepemilikan BTC.
Keuntungan dari dompet offline jenis ini adalah kecilnya kemungkinan pemilik mengalami pembobolan atau peretasan, karena semua data disimpan di perangkat keras.
Meski demikian, ada beberapa kerugian, misal : harus memberli perangkat kerasnya, lupa password, hilang atau tercuri.
Dompet BTC berupa software adalah juga pilihan yang baik yang digunakan oleh banyak pemilik uang kripto diseluruh dunia. Ini termasuk golongan cara menyimpan BTC secara online, alias menggunakan keterlibatan internet dan jaringan.
Untuk mengecek saldo BTC, silahkan buka komputer dan operasikan software tempat Anda menyimpan data atau informasi seputar kepemilikan Bitcoin.
Salah satu aplikasi kripto terpercaya untuk menyimpan BTC adalah aplikasi Pintu.
Dompet BTC berupa web adalah sebuah situs yang mengijinkan pengguna dan pemilik BTC menyimpan BTC di sana. Ini termasuk cara menyimpan BTC secara online.
Ada banyak situs yang ternyata selain berfungsi sebagai dompet digital juga bisa digunakan sebagai tempat membeli atau bahkan menjual BTC.
Adapun kerugian menyimpan BTC secara online adalah potensi pencurian oleh orang yang tidak bertanggung jawab, salah keywords ataupun situs tiba-tiba eror.
Cara Bitcoin bekerja |
Ambil contoh Anda ingin membeli sebuah mobil menggunakan Bitcoin. Anda dan penjual sudah menyepakati harga, lalu Anda mulai membayar. Transaksi ini akan diinformasikan ke seluruh komputer yang saling berjejaring di seluruh dunia. Para operator atau penambang, bisa manusia atau robot, akan mengecek transaksi Anda, termasuk jumlah kepemilikan BTC. Jika semua benar, maka dalam waktu 15 menit atau 1 jam, transaksi dinyatakan berhasil dan selamat Anda sudah punya mobil tersebut.
Dari ilustrasi di atas, ada tiga pihak :
- Penjual.
- Pembeli / Pemilik BTC.
- Penambang.
Sistem seperti di atas adalah definisi dari blockchain. Jadi, para penambanglah yang akan memeriksa apa benar seseorang punya BTC dengan cara melihat rantai blok sebelumnya. Lantas kenapa orang mau susah payah memeriksa hal tersebut yang tentu saja menghabiskan banyak tenaga, waktu dan pikiran? Jawabannya, karena ada hadianya. Inilah yang disebut sebagai kegiatan menambang Bitcoin.
Cara Menambang Bitcoin
Hanya ada tiga cara seseorang bisa mendapatkan Bitcoin, yakni :
- Diberi oleh orang lain secara cuma-cuma. Rasa-rasanya hal ini sekarang sudah tidak mungkin lagi terjadi.
- Membeli menggunakan uang konvensional. Hal ini memang memungkinkan karena pada dasarnya harga Bitcoin memiliki nilai tukar dengan mata uang konvensional.
- Menambang Bitcoin.
Dua dari tiga cara di atas rasa-rasanya sudah Anda pahami dengan baik. Sekarang kita akan fokus untuk membahas cara yang ketiga, yakni mining Bitcoin.
Seperti yang sudah Anda ketahui, transaksi Bitcoin menggunakan konsep blockchain. Hal ini membuat Bitcoin harusnya sangat aman, karena jika ada yang ingin melakukan tindakan buruk pada rantai informasi Bitcoin, seseorang harus mengacaukan minimal setengah jumlah komputer yang tergabung dalam rantai blok tersebut. Berapa jumlahnya? Tentu saja sangat besar. Ini menjadikan upaya tersebut nyaris tidak mungkin dilakukan.
Dalam upaya untuk memverifikasi transaksi, maka seseorang harus punya sumber daya yang cukup besar, yakni :
- Sebuah komputer yang memenuhi syarat.
- Jaringan internet yang kuat.
- Air sebagai pendingin.
- Operator.
- Software untuk mengoperasikan.
Bisa dikatakan, biaya untuk menambang Bitcoin dan koin lainnya tidak murah. Untuk itu, selain menjadi seorang penambang solo atau solo miner, ada juga mereka yang kemudian memilih bergabung dengan kelompok penambang lainnya.
Kenapa demikian? Ini karena hanya penambang yang berhasil menjadi yang pertama dalam memverifikasi / memecahkan kode yang diberikan yang akhirnya mendapatkan hadiah berupa Bitcoin.
Ada tiga cara dalam menambang Bitcoin, yakni :
- Menambang Sendiri. Di sini, Anda berperan sebagai solo miner. Tentu semua keuntungan, andai berhasil, akan menjadi milik anda semua. Namun Anda juga harus menanggung semua biaya operasional yang ada sendirian.
- Menambang di Kolam. Istilah kolam hanya merupakan terminologi saja. Intinya, Anda bergabung dengan suatu kelompok untuk bersama-sama melakukan misi demi mendapatkan Bitcoin. Nantinya, hasil Bitcoin tersebut akan dibagi kepada semua anggota. Tentu porsi pendapatan Anda bisa berpotensi lebih kecil dari menjadi penambang solo. Selain itu ada biaya kolam yang harus Anda tanggung.
- Menambang menggunakan jasa cloud server atau biasa disebut cloud mining. Carilah perusahaan penyedia cloud mining dan mulailah menambang di sana. Tentu Anda harus membayar biaya dengan besaran tertentu kepada penyedia jasa tersebut.
Satu hal yang harus diingat, bahwa jumlah Bitcoin hanya 21 juta saja. Apa artinya? Artinya jika sudah mencapai angka tersebut, maka tidak akan ada Bitcoin lagi untuk ditambang.
Hal ini membuat para penambang modal besar berusaha sesegera mungkin membangun piranti untuk menambang Bitcoin. Alhasil, berbagai isu mulai muncul, seperti isu terkait polusi, kelangkaan air, terganggunya pasokan listrik dan permasalahan ekologis lainnya.
Pemerintah Republik Rakyat Cina dan mungkin beberapa negara lainnya sudah mulai melakukan pengetatan dan pengawasan serius terkait aktivitas penambangan mata uang kripto.
Masa depan Bitcoin sendiri memang penuh kontroversi. Bagaimana setelah semua BTC habis ditambang? Mampukah Bitcoin selanjutnya setara atau bahkan lebih populer dari mata uang konvensional? Hal tersebut masih menjadi misteri, namun satu yang pasti sekarang Anda sebagai pembaca Blog Catatan Adi sudah paham apa itu penambangan Bitcoin dan cara mining BTC, bukan?
Semoga artike ini bermanfaat untuk Anda. Pelajari segala yang Anda butuhkan jika memang tertarik terjun ke dunia kripto. Baca juga postingan menarik lainnya, seperti cara menghasilkan uang dari internet atau bacaan sejenis di rubrik Investasi dan Passive Income.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Bitcoin Ditambang? (Penjelasan Detail Lengkap)"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.