Tertulianus, Pendiri Aliran Tertulian
Tertulianus adalah seorang tokoh Kristen yang fenomenal, kontroversial namun juga mengagumkan. Lahir di Afrika Utara, ia kiprahnya kemudian mempengaruhi banyak gereja pada masanya.
Awalnya ia adalah seorang pengacara lalu menjadi penulis, pengajar, rohaniawan dan kemudian pendiri aliran Tertulian.
Ada yang percaya awalnya ia adalah seorang penganut agama Romawi yang percaya pada filsafat dan banyak dewa. Namun kemudian ketika menyaksikan keteguhan umat Kristen yang dibantai di arena gladiator ia berubah haluan.
Ia lalu memilih menjadi Kristen dan bahkan seorang Kristen yang taat. Kemampuan orasi dan retorikanya ia gunakan untuk membela iman Kristen dari para pagan dan bidat.
Di masa Tertulian, ia berhadapan dengan Praxean yang membawa ajaran berupa Monarchian yang masih berbau gnostik.
Monarchianisme tidak percaya ada tiga oknum pribadi dalam satu Allah yang Esa, melainkan menekankan pada aspek Bapa dan mengacuhkan Kristus serta Roh Kudus.
Untuk menghadapi ini, Tertulianus menghasilkan banyak karya dan bahkan dialah yang pertama dengan gamblang memformulasikan trinitas sehingga lebih mudah dipahami oleh khalayak, walau tetaplah rumit.
Tertulianus menggunakan berbagai analogi dan penjelasan hingga akhirnya doktrin Trinitasnya terpelihara hingga saat ini oleh gereja-gereja modern.
Pada masa tuanya, Tertulianus malah memilih keluar dari gereja karena menganggap jemaat dan uskup tidak memiliki disiplin yang kuat. Ia bergabung dengan penganut ajaran Montanis.
Montanis adalah nama salah satu aliran dalam Kristen yang menekankan pentingnya hidup kudus, disiplin dan taat dalam level yang sangat ketat. Mereka sebenarnya adalah sekte yang berbeda pemikiran dengan gereja pada umumnya, namun masyarakat lebih menyukai menyebut kaum Montanis sebagai kelompok sesat.
Hebatnya, Tertulianus menganggap Montanis yang demikian ketat masih kurang disiplin. Akhirnya ia mendirikan sektenya sendiri, Tertulian.
Jika Polikarpus menghadapi bidat Marsionis, maka Tertulianus punya lawan sendiri. Ia juga tak henti melawan bidat penganut gnostik Monarchian. Bahkan Tertulianus yang kemudian menjabarkan kebenaran ajaran Trinitas.
Tertulianus juga yang mengenalkan istilah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ia banyak menulis karya yang tegas dan ringkas namun kuat seputar iman dan Alkitab.
Ia disebut sebagai orang tua yang galak, sadis, keji dan suka tidak jelas maunya. Awalnya mengkritik gereja, ia lalu menyatakan keluar dan bergabung dengan Montanis. Inilah kontroversi yang pertama.
Selanjutnya ia mendirikan sekte Tertulian yang berkembang cukup baik hingga dua ratus tahun kemudian Agustinus dari Hippo berhasil membawa mereka kembali pada jalan yang benar.
Ia adalah seorang pemberani yang mampu menangkis serangan para bidat gnostik Monarchian yang ingin menyesatkan jemaat Kristen dengan mengecilkan posisi Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Tertulianus adalah sosok peneguh iman Kristen yang cerdas dan tekun. Ia juga berani berdebat dan selalu menjaga jalan hidupnya. Andai generasi sesudahnya mencontoh teladan Tertulianus, maka Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia Kecil mungkin masih tetap menjadi basis Kristen hingga hari ini.
Atas jasanya yang begitu besar, maka tak heran jika ada akhirnya Catatan Adi menempatkan Tertulianus sebagai salah satu dari tokoh Kristen berpengaruh dari masa lalu.
Dalam kesempatan berikutnya kami akan membahas tokoh yang lain yang tak kalah fenomenal. Bahkan berkat dia, Kekristenan menyebar dengan pesat ke seluruh Eropa, Afrika Utara dan Timur serta Asia Kecil.
Tertulianus |
Kisah Hidup Tertulianus
Tertulianus lahir tahun 155 dan meninggal pada 230 di Kartago, Afrika Utara. Nama lengkapnya adalah Quintus Septimus Florens Tertulianus. Ia berasal dari keluarga prajurit Romawi dan memiliki latar belakang pendidikan yang baik.Awalnya ia adalah seorang pengacara lalu menjadi penulis, pengajar, rohaniawan dan kemudian pendiri aliran Tertulian.
Ada yang percaya awalnya ia adalah seorang penganut agama Romawi yang percaya pada filsafat dan banyak dewa. Namun kemudian ketika menyaksikan keteguhan umat Kristen yang dibantai di arena gladiator ia berubah haluan.
Ia lalu memilih menjadi Kristen dan bahkan seorang Kristen yang taat. Kemampuan orasi dan retorikanya ia gunakan untuk membela iman Kristen dari para pagan dan bidat.
Di masa Tertulian, ia berhadapan dengan Praxean yang membawa ajaran berupa Monarchian yang masih berbau gnostik.
Monarchianisme tidak percaya ada tiga oknum pribadi dalam satu Allah yang Esa, melainkan menekankan pada aspek Bapa dan mengacuhkan Kristus serta Roh Kudus.
Untuk menghadapi ini, Tertulianus menghasilkan banyak karya dan bahkan dialah yang pertama dengan gamblang memformulasikan trinitas sehingga lebih mudah dipahami oleh khalayak, walau tetaplah rumit.
Tertulianus menggunakan berbagai analogi dan penjelasan hingga akhirnya doktrin Trinitasnya terpelihara hingga saat ini oleh gereja-gereja modern.
Pada masa tuanya, Tertulianus malah memilih keluar dari gereja karena menganggap jemaat dan uskup tidak memiliki disiplin yang kuat. Ia bergabung dengan penganut ajaran Montanis.
Montanis adalah nama salah satu aliran dalam Kristen yang menekankan pentingnya hidup kudus, disiplin dan taat dalam level yang sangat ketat. Mereka sebenarnya adalah sekte yang berbeda pemikiran dengan gereja pada umumnya, namun masyarakat lebih menyukai menyebut kaum Montanis sebagai kelompok sesat.
Hebatnya, Tertulianus menganggap Montanis yang demikian ketat masih kurang disiplin. Akhirnya ia mendirikan sektenya sendiri, Tertulian.
Kontribusi Tertulianus
Tertulianus sangat berjasa bagi Gereja, khususnya dalam membela orang Kristen dari persekusi para pejabat dan pembesar Roma.Jika Polikarpus menghadapi bidat Marsionis, maka Tertulianus punya lawan sendiri. Ia juga tak henti melawan bidat penganut gnostik Monarchian. Bahkan Tertulianus yang kemudian menjabarkan kebenaran ajaran Trinitas.
Tertulianus juga yang mengenalkan istilah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ia banyak menulis karya yang tegas dan ringkas namun kuat seputar iman dan Alkitab.
Kontroversi Tertulianus
Walau banyak karya luar biasa yang sangat berjasa dalam membantu jemaat memahami iman Kristen, Tertulianus juga penuh kontroversi.Ia disebut sebagai orang tua yang galak, sadis, keji dan suka tidak jelas maunya. Awalnya mengkritik gereja, ia lalu menyatakan keluar dan bergabung dengan Montanis. Inilah kontroversi yang pertama.
Selanjutnya ia mendirikan sekte Tertulian yang berkembang cukup baik hingga dua ratus tahun kemudian Agustinus dari Hippo berhasil membawa mereka kembali pada jalan yang benar.
Tauladan Tertulianus
Tentu ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari Tertulianus. Ia adalah seorang yang hebat dan penuh berkat. Karunianya dalam bidang penulisan, orasi dan retorika sangat membantu umat Tuhan dalam mempertahankan iman.Ia adalah seorang pemberani yang mampu menangkis serangan para bidat gnostik Monarchian yang ingin menyesatkan jemaat Kristen dengan mengecilkan posisi Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Tertulianus adalah sosok peneguh iman Kristen yang cerdas dan tekun. Ia juga berani berdebat dan selalu menjaga jalan hidupnya. Andai generasi sesudahnya mencontoh teladan Tertulianus, maka Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia Kecil mungkin masih tetap menjadi basis Kristen hingga hari ini.
Atas jasanya yang begitu besar, maka tak heran jika ada akhirnya Catatan Adi menempatkan Tertulianus sebagai salah satu dari tokoh Kristen berpengaruh dari masa lalu.
Dalam kesempatan berikutnya kami akan membahas tokoh yang lain yang tak kalah fenomenal. Bahkan berkat dia, Kekristenan menyebar dengan pesat ke seluruh Eropa, Afrika Utara dan Timur serta Asia Kecil.
Posting Komentar untuk "Tertulianus, Pendiri Aliran Tertulian"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.