Sekilas tentang Katolik Roma, Agama Terbesar di Dunia
Agama dan Budaya - Katolik Roma merupakan salah satu dari empat aliran utama dalam Kristen, selain Protestan, Ortodoks dan Mesianik-Judaisme.
Seperti apa sejarah dan perkembangan Katolik dari awal hingga saat ini? Lalu apa saja hal yang perlu diketahui dari agama terbesar di dunia itu?
Katolik Roma |
Sejarah Katolik Roma
Inilah sejarah agama Katolik. Seperti aliran Kristen yang lain, Katolik juga mengklaim bahwa dirinya merupakan kelanjutan dari gereja mula-mula yang didirikan oleh Yesus Kristus dan para rasul dengan terus menjaga ajaran dan tradisi yang tidak terputus.
Perkembangan Kristen sendiri justru semakin pesat setelah kematian Yesus Kristus. Para rasul menyebar dan mendirikan banyak komunitas di berbagai belahan bumi, seperti India, Mesir, Afrika Utara, Asia Kecil dan tentu saja Roma.
Setelah mengalami penyiksaan dan penganiayaan di luar batas kemanusiaan, komunitas Kristen justru berhasil bertahan dan bahkan berkembang dengan baik di wilayah kerajaan Romawi. Puncaknya, pada 27 Februari 380, Kaisar Teodosius I menetapkan kekristenan sebagai agama negara.
Ketika puncak perkembangan Kristen hingga Katolik dan Ortodoks benar-benar terpisah, ada 7 konsili (kongres) umat Kristen.
Pada masa itu, terdapat lima keuskupan besar, yakni Roma, Konstantinopel (Turki), Antiokhia (Turki), Yerusalem (Israel), dan Aleksandria (Mesir). Namun pada kenyataannya, keuskupan Roma sangat mendominasi.
Akhirnya terjadilah skisma besar atau perpecahan di dalam tubuh gereja Kristen yang menyebabkan Gereja Katolik Roma / Latin berpisah dari Gereja Kristen Ortodoks / Yunani pada abad ke 11.
Skisma Besar Timur - Barat itu memiliki efek yang sangat besar. Kekristenan Timur tak kuasa menahan laju serangan Utsmani dan Konstantinopel akhirnya direbut. Perang Salib yang dikumandangkan Paus dari Roma juga tak efektif dalam membebaskan Konstantinopel maupun Yerusalem dari tangan Utsmani.
Skisma kedua terjadi pada abad 16 yang melahirkan agama baru, yakni Kristen Protestan. Keduanya, baik Katolik Roma maupun Kristen Protestan sama-sama mengakui sebagai pewaris dari ajaran agung para rasul dan saling menonjolkan kesalahan yang lain.
Ajaran Katolik Roma
Dibanding dengan ketiga aliran Kristen yang lain, yakni Protestan, Ortodoks dan Mesianik, Katolik Roma memiliki beberapa ciri khas khusus.
Sebuah lembaga gereja yang kuat dan terpusat di bawah kepemimpian Paus. Sri Paus adalah pemimpin umat Katolik sedunia. Beliau berkedudukan di Vatikan, sebuah negara mini hasil Perjanjian Lateran antara pemerintahan fasis Benito Musolini dengan para Tahta Suci.
Untuk tingkat provinsi Gerejawi, maka diangkatlah seorang uskup menjadi pemimpinnya. Uskup akan bertanggungjawab terhadap sebuah keuskupan. Di Indonesia ada 37 keuskupan.
Gereja Katolik Roma juga mengenal nama-nama malaikat dan para orang suci yang disebut Santo atau Santa. Mereka adalah insan yang dianggap berjasa dan dikukuhkan sesuai keputusan dari Vatikan. Para Santa ini juga memiliki hari peringatannya masing-masing.
Di beberapa aliran Kristen lainnya ada pula yang mengenal para orang suci, namun gereja-gereja Pentakosta, Puritan, Reformed, Lutheran dan Presbiterian tidak mengenal hal ini.
Perbedaan yang paling jelas antara Kristen dan Katolik adalah mengenai persepsi keduanya tentang Bunda Maria. Katolik Roma jelas mengakui bahwa Bunda Maria adalah Ratu Sorga dan lahir tanpa noda.
Selain itu secara resmi Katolik mengakui bahwa Maria diangkat ke sorga secara langsung serta bahwa ibunda Yesus itu juga adalah Bunda Gereja.
Semua hal itu tidak dikenal dalam ajaran dan budaya gereja-gereja Kristen, baik Kharismatik maupun Protestan.
Para pendeta Kristen juga pada umumnya menjalani sebuah pernikahan. Ini berbeda dengan para pastor dan biarawati Katolik yang harus hidup selibat alias tidak menikah.
Selain itu dalam Alkitab orang Katolik terdiri dari tiga bagian, yakni Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Deuterokanonika yang ada diantara dua bagian pertama tersebut. Walaupun di luar itu hampir semua sama, yakni diawali dengan Kitab Kejadian lalu ditutup dengan Kitab Wahyu Kepada Yohanes.
Hal ini berbeda sekali dengan Alkitab orang Kristen yang hanya terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Itulah sekilas perbedaan antara Katolik dan Kristen.
Negara-negara dengan Penduduk Mayoritas Katolik
Pekabaran Injil yang dilakukan oleh Rasul Paulus dan Petrus ternyata juga mengilhami para pemuka agama selanjutnya untuk meneruskannya.
Khususnya Katolik, perkembangannya sangat pesat. Setelah menjadi agama negara, Katolik Roma langsung menjadikan nyaris seluruh Eropa Barat menjadi mengenal Yesus.
Pada abad penjelajahan, para misionaris Katolik juga rela berkorban dan bepergian jauh demi mengenalkan agama mereka. Hal itu juga didukung oleh para pemerintah negara-negara yang sangat dipengaruhi oleh Katolik Roma.
Di Eropa, Katolik merupakan agama mayoritas bagi penduduk di Spanyol, Perancis, Portugal, Austria, Italia, dan Polandia.
Oleh Spanyol dan Portugal, agama Katolik akhirnya disebarkan ke seluruh dunia. Katolik adalah agama terbesar di Amerika Latin, Filipina, Timor Leste. Katolik juga mempunyai penganut yang sangat besar di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Afrika.
Dalam hasil rilisan situs Jalapress, ternyata jumlah umat Katolik di dunia terus meningkat. Satu hal yang cukup mengherankan, peningkatan itu terjadi di daerah yang selama ini bukan basis Katolik, yakni Afrika dan Asia.
Di Indonesia sendiri, daerah yang cukup banyak memiliki penganut agama Katolik adalah di NTT, Maluku, Papua dan Kalimantan Tengah.
Penyebaran agama Katolik di Indonesia terjadi karena peran dari Portugis dan Spanyol yang sempat menjalin hubungan dagang dan melebarkan pengaruh ke kerajaan-kerajaan Nusantara. Justru ketika Belanda datang, perkembangan agama Katolik menjadi terhambat karena Negeri Ratu Beatriks itu lebih condong menyebarkan agama Kristen Protestan.
Secara global ada 1,2 milyar penganut Katolik di seluruh dunia. Ini menandakan bahwa Katolik Roma adalah aliran Kristen terbesar.
Agama Katolik dan Politik
Sudah sejak lama agama Katolik tidak bisa dipisahkan dari politik. Pada masa lalu peran Paus sangat sentral dalam menentukan keberlangsungan pemerintahan seorang raja atau kaisar.
Keberadaan negara Kekaisaran Romawi Suci adalah perwujudan paling nyata bagaimana gereja memiliki peran yang sangat signifikan dalam percaturan politik di Eropa.
Walau wilayah dan bentuk pemerintahan Kekaisaran Romawi Suci sangat tidak jelas dan aneh, namun para ahli sepakat bahwa pengaruh Paus sangat besar, bahkan dalam suatu kasus bisa melebihi wewenang seorang raja dari negara-negara besar seperti Prusia, Perancis, Inggris maupun Spanyol.
Anehnya Paus sering kali gagal untuk mencegah terjadinya perang antar kerajaan-kerajaan Kristen Eropa. Sebagai contoh adalah Perang 100 Tahun antara Kerajaan Inggris dan Perancis.
Namun pada suatu kali, ikut campurnya Paus dalam kehidupan pribadi para pemimpin Eropa pernah mengakibatkan sebuah perpecahan selanjutnya, yakni keluarnya Gereja Inggris yang kemudian dikenal sebagai aliran Anglikan dan terpisah dari Katolik Roma.
Pada abad 18 dan 19, dimana merebak revolusi rakyat yang dipelopori kaum komunis maupun liberal, kekuasaan Paus menjadi berkurang. Banyak negara akhirnya memisahkan antara urusan pemerintahan dengan agama.
Walau begitu, tak selamanya kaum revolusioner bermusuhan dengan gereja Katolik. Di Amerika Latin, ada ideologi yang cukup unik yakni Teologi Pembebasan yang memiliki akar Katolik sekaligus Marxis yang kuat.
Berbeda dengan Amerika Latin, di Cina dan Uni Soviet, Katolik mengalami penganiayaan yang keras. Banyak gereja berubah menjadi gudang atau kandang ternak. Para pemuka agama juga dipersekusi secara brutal. Ini karena kaum komunis menganggap Katolik dekat dengan para pemimpin kerajaan yang bengis dan tamak.
Dalam Perang Saudara Spanyol, Gereja Katolik condong berada di pihak kaum Fasis pimpinan Jenderal Franco yang nasionalis dan konservatif.
Di Indonesia sendiri pernah beberapa kali lahir partai-partai politik bercorak Katolik. Pertama adalah Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI). Kedua Partai Katolik Demokrat atau PKD.
Itulah artikel sederhana kali ini dari Catatan Adi. Baca juga tulisan menarik lainnya di bidang budaya. Semoga postingan kali ini menambah wawasan kita semua tentang sejarah dan ajaran Gereja Katolik Roma.
Terima kasih sudah mampir. Jika ingin jadi kontributor di Catatan Adi untuk topik sejenis, saya sangat senang sekali.
BalasHapus