4 Aliran Utama Dalam Agama Kristen
Kristen ada berapa aliran. Tidak mudah untuk menjawab hal ini, karena pada dasarnya ada berbagai macam dasar penggolongan yang bisa digunakan, sehingga jawaban mutlak mustahil untuk bisa dicapai.
Namun jika kita melihat dari garis perkembangan dan rumpun dogma, maka kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: ada berapa aliran dalam Kristen atau Kristen terdiri dari aliran apa saja - dimana jawabannya adalah: Agama Kristen terdiri dari empat aliran utama.
Apa saja aliran dalam agama Kristen tersebut? Jawabannya adalah Katolik Roma, Ortodoks, Protestan dan Mesianik Judaisme.
Garis Waktu Perkembangan Agama Kristen Hingga Terpecah Menjadi 4 Aliran
Aliran di Kristen |
Kristen Mula-Mula: Awal Sebuah Perjalanan
Kristen mula-mula bermula sebagai gerakan kecil dalam komunitas Yahudi pada abad pertama. Para pengikut Yesus Kristus, yang dikenal sebagai "Orang Jalan" (Kisah Para Rasul 9:2), percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam Kitab Suci Yahudi.
Namun, kekristenan pada masa ini belum memiliki struktur institusional yang mapan. Gereja-gereja lokal, yang tersebar di kota-kota seperti Yerusalem, Antiokhia, dan Korintus, dipimpin oleh para rasul atau penatua (presbiter) yang melayani secara kolektif. Tradisi dan ajaran terutama ditransmisikan secara lisan melalui pengajaran para rasul dan surat-surat mereka, yang kemudian menjadi bagian dari Kitab Perjanjian Baru.
Salah satu peristiwa penting yang ada di era ini adalah Konsili Yerusalem. Konsili Yerusalem (sekitar tahun 50 M): Konsili ini memutuskan bahwa orang non-Yahudi yang menjadi Kristen tidak diharuskan mengikuti seluruh hukum Taurat Yahudi, sebuah keputusan penting yang menandai awal perbedaan antara Kekristenan dan Yudaisme.
Pada abad pertama dan kedua, kekristenan mulai menyebar melampaui komunitas Yahudi. Pada saat yang sama, penganiayaan oleh Kekaisaran Romawi memaksa gereja untuk beroperasi secara bawah tanah. Meskipun demikian, benih-benih struktur institusional mulai muncul, dengan pengakuan peran uskup sebagai pemimpin di wilayah-wilayah tertentu.
Skisma Besar: Awal Dua Tradisi Utama
Seiring perkembangan zaman, perbedaan budaya, bahasa, dan teologi mulai memisahkan Gereja di Barat (yang dipengaruhi budaya Latin) dari Gereja di Timur (yang dipengaruhi budaya Yunani). Puncak perpecahan ini terjadi pada Skisma Besar tahun 1054, yang membagi kekristenan menjadi dua tradisi utama: Gereja Katolik Roma di Barat dan Gereja Ortodoks di Timur.
Gereja Katolik Roma
Dipimpin oleh Paus di Roma, Gereja Katolik Roma menekankan pentingnya otoritas pusat dan hierarki gerejawi. Gereja ini memperkenalkan berbagai dogma yang berfungsi sebagai pedoman iman, seperti doktrin tentang Trinitas, Transubstansiasi, dan pengakuan akan keutamaan Paus.
Gereja Ortodoks
Sementara itu, Gereja Ortodoks mempertahankan pendekatan yang lebih kolegial terhadap kepemimpinan gereja, dengan patriark dari Konstantinopel, Aleksandria, Antiokhia, dan Yerusalem memainkan peran penting. Ortodoksi menekankan tradisi liturgi yang kaya dan misteri iman, yang sering kali dianggap lebih mendekati praktik Kristen mula-mula.
Peristiwa penting yang terjadi terkait hal ini adalah Skisma Besar tahun 1054. Perpecahan formal terjadi akibat konflik teologis (seperti Filioque) dan politik antara Gereja Barat dan Timur.
Konsili Nikea (325) dan Konsili lainnya, menetapkan dasar-dasar doktrin Trinitas yang diakui baik oleh Katolik Roma maupun Ortodoks.
Reformasi Protestan: Munculnya Tradisi Ketiga
Pada abad ke-16, perpecahan besar lainnya mengguncang kekristenan. Reformasi Protestan, yang dipicu oleh tokoh seperti Martin Luther, John Calvin, dan Ulrich Zwingli, lahir dari protes terhadap praktik-praktik Gereja Katolik Roma, seperti penjualan indulgensi dan otoritas absolut paus.
Reformasi melahirkan berbagai tradisi baru dalam Kristen yang dikenal sebagai Kristen Protestan. Prinsip Utama Reformasi:
- Sola Scriptura: Kitab Suci adalah satu-satunya otoritas tertinggi dalam iman dan praktik.
- Sola Fide: Keselamatan diperoleh melalui iman saja, bukan melalui perbuatan atau sakramen.
- Imamat Semua Orang Percaya: Setiap individu memiliki akses langsung kepada Allah tanpa perantara imam.
Dari Reformasi ini lahir berbagai denominasi, seperti Lutheran, Reformed (Calvinis), Anglikan, Baptis, dan Pentakosta. Meskipun beragam dalam bentuk dan praktik, denominasi-denominasi Protestan berbagi prinsip dasar yang sama.
Peristiwa Penting:
- 95 Tesis (1517): Martin Luther memulai Reformasi dengan mempublikasikan kritiknya terhadap Gereja Katolik.
- Konsili Trente (1545–1563): Gereja Katolik Roma merespons dengan memperkuat doktrinnya dalam gerakan yang dikenal sebagai Kontra-Reformasi.
Mesianik Yudaisme: Memulihkan Akar Yahudi Kekristenan
Mesianik Yudaisme adalah tradisi yang relatif baru dibandingkan tiga aliran utama lainnya, tetapi memiliki akar yang mendalam dalam sejarah kekristenan. Mesianik Yudaisme menggabungkan iman kepada Yesus sebagai Mesias dengan praktik dan tradisi Yahudi, seperti perayaan Sabat dan Hari Raya Yahudi.
Gerakan ini sering dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan kekristenan kepada akar-akarnya di Yudaisme. Mesianik Yudaisme juga menarik perhatian karena mendekati cara hidup para pengikut Yesus mula-mula, yang sebagian besar berasal dari komunitas Yahudi.
Aliran-Aliran 'Sempalan' Arus Utama
Tidak semua kelompok yang mengklaim sebagai Kristen dapat dimasukkan dalam empat kategori utama ini. Beberapa aliran, seperti Mormon, Saksi Yehova, dan beberapa cabang Adventisme, tidak diakui sebagai bagian dari agama Kristen karena menyimpang dari doktrin dasar kekristenan, terutama mengenai ketuhanan Yesus.
Mengapa Mormon Tidak Termasuk Kristen?
Mormonisme, atau Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, memiliki pandangan yang berbeda tentang Yesus Kristus. Mereka menganggap Yesus sebagai salah satu dari banyak "anak-anak roh" yang diciptakan oleh Allah Bapa, sebuah pandangan yang bertentangan dengan doktrin Trinitas dalam kekristenan.
Saksi Yehova
Saksi Yehova menolak doktrin Trinitas dan tidak mengakui Yesus sebagai Allah dalam pengertian yang sama seperti yang diajarkan oleh tradisi Kristen utama.
Adventisme
Meskipun banyak kelompok Adventis diakui sebagai bagian dari Kristen Protestan, beberapa cabang, seperti yang sangat menekankan peran Ellen G. White sebagai nabi, menghadirkan pandangan teologis yang menyimpang dari arus utama.
Empat Aliran Besar dalam Kristen
Dengan mempertimbangkan sejarah, teologi, dan doktrin, seluruh kekristenan dapat dirangkum menjadi empat aliran utama: Katolik Roma, Katolik Ortodoks, Kristen Protestan, dan Mesianik Yudaisme. Keempat aliran ini mencerminkan perjalanan panjang dan beragam dari kekristenan, dari masa para rasul hingga era modern.
Meskipun perbedaan teologis dan praktik tetap ada, keempat aliran ini berbagi keyakinan inti akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Hal ini membedakan mereka dari kelompok-kelompok lain yang tidak mengakui ketuhanan Yesus dan, dengan demikian, tidak dapat dianggap sebagai bagian dari kekristenan.
Aliran Dalam Agama Kristen |
Inti Ajaran Kristen
Seiring dengan perkembangan jaman, ada banyak variasi teologi dalam masing-masing denominasi atau Gereja. Namun pada umumnya, mereka tetap memiliki suatu landasan yang sama.
Inti ajaran Kristen yang pertama adalah Kristus sebagai juruselamat. Umat Kristen meyakini bahwa semua manusia telah berdosa dan tak ada yang mampu menghapus dosa itu. Dosa adalah keadaan terputusnya hubungan antara makhluk dan Penciptanya.
Upah dosa adalah maut. Ini selalu ditekankan dalam pengajaran dan pendidikan Kristen. Tidak ada satu manusiapun yang bisa lolos dari maut karena semuanya telah berdosa.
Dosa mengakibatkan manusia menjadi jahat dan dunia rusak. Untuk bisa memperbaiki hubungan antara makhluk dan Penciptanya, maka hanya Tuhan sendiri yang bisa menghapus dosa.
Tuhan dalam ajaran umat Kristiani digambarkan sebagai seorang Bapa yang adil dan penuh kasih. DIA tak mau manusia terus menerus dalam keadaan berdosa. Untuk itulah Bapa mengutus AnakNya, yaitu Yesus agar menjadi domba sembelihan yang mati untuk menebus dosa setiap manusia.
Maka bisa dikatakan ajaran Kristen adalah mengenai kepercayaan bahwa Yesus merupakan utusan Bapa untuk menebus dan menghapus dosa manusia. Karena hanya Tuhan sendiri, bukan yang lain, yang mampu melakukannya.
Ajaran terpenting selanjutnya adalah mengenai Tritunggal, yaitu adanya tiga kesatuan oknum yang suci, yakni Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Sangat sulit untuk menjelaskan hubungan ketiganya, terlebih jika seseorang sudah memiliki pemahaman yang salah dari sumber yang lain di luar Injil.
Konsep Tritunggal sering disalah-artikan sebagai politeisme, atau bukti bahwa Kekristenan mempunya tiga Tuhan. Seseorang yang sudah memiliki pandangan salah demikian akan sangat sukar mencerna kebenaran dari konsep tersebut.
Yesus adalah Bapa, karena hanya Tuhan yang bisa menebus dosa manusia. Sedang Roh Kudus adalah Sang Pembimbing Manusia yang hadir ketika Yesus sudah menyelesaikan misinya untuk mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga.
Pada umumnya orang Kristen merayakan Natal dan Paskah, juga Pentakosta dan beberapa hari suci yang ditujukan untuk para Santo atau orang Suci. Namun beberapa denominasi lainnya menolak untuk merayakan sebagian atau bahkan semua momen tersebut.
Ajaran selanjutnya adalah Kasih. Kekristenan sangat menjunjung tinggi ajaran Kasih. Yesus sebagai Tuhan mencontohkan bagaimana dirinya mengampuni banyak orang yang berdosa dan memberikan jalan baru bagi umat manusia.
Yesus tidak pernah memaksa seseorang untuk percaya padanya, terlebih menyuruh pengikutnya melakukan pembunuhan, penganiayaan, dan kekerasan. Ia justru menjadi korban dari konspirasi jahat orang Yahudi dan Romawi hingga dibunuh melalui penyaliban di Golgota (sekarang masuk wilayah Israel).
Saripati ajaran Kristen yang lain bisa ditemukan di dalam Injil, seperti kerja keras, saling membantu, berderma, memelihara beberapa ritus kudus, ataupun mengasihi alam ciptaan Tuhan.
4 Denominasi Terpenting Dalam Kristen
Ada ratusan, bahkan ribuan denomiasi Kristen yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Masing-masing memiliki hirearki dan variasi liturgi yang beraneka ragam. Walau begitu ada 4 aliran utama dalam Kristen.
Katolik Roma
Gereja Katolik Roma terdiri dari dua kelompok, yakni mereka yang menggunakan liturgi Katolik Roma (Latin) pada umumnya, dan yang memakai liturgi Ritus Timur.
Gereja Katolik Roma berkembang pesat di Eropa Barat dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Ini adalah aliran Kristen terbesar di dunia dengan jumlah penganut mencapai lebih dari 1,3 miliar penduduk bumi.
Gereja Katolik lahir dari Skisma Besar yang memisahkan Gereja Latin dengan Ortodoks. Hal ini terjadi pada tahun 1054.
Gereja Katolik Roma memiliki sebuah badan kepemimpinan tertinggi dalam hirarkinya, yakni Kepausan dan dipimpin oleh seorang Paus yang tinggal di negara kota Vatikan.
Kristen Ortodoks
Denominasi terbesar kedua adalah Kristen Ortodoks. Gereja Kristen Ortodoks memiliki posisi yang sangat kuat di Eropa Timur, khususnya bangsa Slavia, Yunani, Suriah, dan Balkan.
Orang Ortodoks memiliki ciri yang khas, seperti penggunaan bahasa-bahasa lokal, mengakui para Santo, ritual yang lebih rumit dan ikonik, serta ritus seperti puasa dan bahkan menjalankan Shalat (Tselota) 7 waktu.
Protestan
Denominasi Kristen ketiga adalah rumpun aliran Kristen Protestan yang mencakup Lutheran, Calvinis, Bala Keselamatan, Babtis, Anabaptis, Metodis, Anglikan dan Pantekosta tradisional.
Terkadang Gerakan Zaman Baru, Mormon, Saksi Yehovah, Kharismatik, dan Kaum Adven juga dimasukkan dalam rumpun gereja Protestan. Walaupun sebagian menganggap mereka sebagai bid'ah atau sesat.
Secara umum Protestanisme dimulai saat konflik antara Martin Luther vs Paus terjadi. Pada saat itu, Luther mengemukakan 95 tesis yang terkenal dan menandai dimulainya kelahiran Agama kristen Protestan.
Protestan berkembang sangat pesat di Jerman, Inggris, Belanda, dan Skandinavia. Ia juga menjadi agama terbesar di Amerika Serikat dan Australia.
Mesianik Yudaisme
Ini adalah sebuah gerakan yang sedang berkembang pesat, baik di dunia maupun Indonesia. Walau begitu bisa dikatakan pengikutnya tidak sebanyak tiga aliran Kristen sebelumnya. Aliran ini bernama Mesianik Yudaisme.
Secara singkat, Kristen aliran Mesianik Yudaisme adalah sebuah gerakan kekristenan yang mengadopsi tata cara dan budaya serta gaya hidup orang Yahudi namun tetap percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Perkembangan Kekristenan
Selama berkarya di Israel (Aram-Siria), Yesus telah membangun pondasi yang kuat melalui ajaran-ajarannya yang terpelihara di dalam Kitab Suci. Namun agama Kristen justru berkembang setelah dirinya bangkit dan kembali ke sorga.
Beberapa Rasul dan tokoh Kristen dengan penuh kuasa, keajaiban dan mujizat melakukan pekabaran Injil yang luar biasa. Hasilnya adalah ajaran Kristen berkembang sangat pesat, mulai dari wilayah Siria, Timur Tengah, Yunani, hingga akhirnya seluruh dunia.
Wilayah Asia Kecil dan Timur Tengah merupakan basis terkuat Kristen mula-mula. Dari wilayah inilah Kristen menyebar ke seluruh pelosok bumi. Walau dalam perkembangan berikutnya, agama Kristen di Timur Tengah justru mengalami kemerosotan tajam.
Dari Timur Tengah, Kristen menyebar ke Yunani, Roma (Italia) dan Balkan (Oleh Gregory, Sirilius dan Metodius). Armenia yang mula-mula mendeklarasikan diri sebagai negara Kristen pertama di dunia. Lalu kemudian banyak kerajaan di Timur Tengah, Eropa Tengah dan akhirnya Romawi yang menjadi kekaisaran Kristen terbesar di dunia.
Dalam perkembangannya, Romawi bertumbuh terlampau besar. Wilayah jajahannya sangatlah luas dan membuat para kaisarnya sulit mengontrol secara penuh. Akhirnya kerajaan terkuat di dunia itu dibagi dua, yakni Romawi Barat yang berpusat di Roma (Italia) dan Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel (Turki), kota yang didirikan Kaisar Konstantin.
Kedua Romawi, baik Italia maupun Turki sama-sama menjadikan Kristen sebagai agama negara. Ajaran Kristen meluas dan tersebar ke berbagai tempat.
Namun nampaknya, Romawi Barat mendapatkan banyak hambatan. Ada banyak musuh kuat yang menolak kekristenan. Mereka juga berkali-kali menyerang ibukota. Beberapa suku tersebut adalah orang Goth Utara, Goth Selatan, dan Hun.
Sedangkan Romawi Timur yang berpusat di Turki lebih aman, walau mereka juga selalu bertempur dengan musuh-musuh di sekitarnya, khususnya Sasanid. Pada suatu masa, kekuasaan Bizantium (nama lain Romawi Timur) terbentang dari Suriah hingga perbatasan Hungaria. Kerajaan ini juga punya banyak negara taklukan di sekitar Irak, Siprus dan Pulau Sisilia.
Romawi Timur menjalin hubungan baik dengan Rus Kiev, khususnya perdagangan dan budaya. Bahkan para kaisar Rus Kiev dan Rusia akhirnya memilih menjadi pengikut agama Kristen Ortodoks. Ini semua ditengarai adalah hasil karya Roh Kudus melalui tangan Santo Cyiril dan Metodius.
Hal ini membuat agama Kristen berkembang dianut hampir semua penduduk bangsa Slavia, Bulgar, Armenia, Yunani, Magyar, sebagian Siprus, Polandia, Kroasia, dll.
Perang melelahkan melawan Kekaisaran Kristen Bulgaria, Dinasti Persia Sasanid dan terutama Arab Muslim akhirnya menghancurkan Bizantium.
Konstantinus XI, Kaisar terakhir Romawi Timur memimpin perang terakhir untuk mempertahankan Konstantinopel yang dikepung pasukan Usmaniah. Pada tahun 1453, pusat kerajaan Bizantium jatuh sepenuhnya ke tangan Muslim dengan pemimpin mereka yang brilian, Sultan Mehmed II.
Jatuhnya Bizantium membuat kekristenan mengalami kemunduran di Timur Tengah. Hanya di dua negara, umat Kristen masih mampu menjadi kelompok yang cukup besar, yakni umat Kristen Maronit di Libanon dan Umat Kristen Koptik di Mesir.
Walau begitu, warisan Bizantium ternyata dilestarikan oleh para Patriak Rusia dan Yunani. Kekristenan sudah kadung menjadi agama tak terpisahkan dari orang Slavia dan bangsa-bangsa Eropa Timur, Balkan dan Yunani.
Ortodoks sempat redup dan tengggelam setelah Revolusi Bolshevik dan komunisme berkuasa di beberapa negara, khususnya Eropa Timur.
Namun, setelah Marxix-Leninis tumbang dan Uni Soviet bubar, Ortodoks mengalami kebangkitan kembali, khususnya di masa Presiden Vladimir Putin.
Di Barat, Paus dan Kekaisaran Romawi Suci seakan melanjutkan estafet Romawi Barat, walau kini kepemimpinan jatuh ketangan orang-orang suku Jermanik.
Setelah orang Skandinavia, Jerman dan Britania (orang Keltik dan Irish) memeluk Kristen, praktis seluruh Eropa menjadi pusat kekristenan baru. Dari Eropa, Kekristenan menyebar ke Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Australia, Pasifik, bahkan Asia. Khusus di wilayah Irlandia, Katolik menyebar melalui tokoh karismatik Santo Patrick.
Walau kini Kekristenan sedang mengalami kemandekan akibat berkembangnya ateisme di negara-negara yang tadinya berakar Kristen yang kuat, namun agama tersebut tetap menjadi yang terbesar di dunia.
Baca juga : Cara Mengatasi Santet Secara Kristen!
Itulah sekilas mengenai perkembangan dan aliran dalam Agama Kristen. Selanjutnya Catatan Adi akan membahas masing-masing aliran ini dalam postingan berikutnya, dimulai dari Katolik, Ortodoks, Protestan lalu Mesianik Yudaisme.
Umat Kristen dikenal juga dengan semangat untuk maju dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Banyak negara-negara bercorak Kristen yang bisa berkembang luar biasa. Hal itu tak lain karena adanya universitas-universitas terkemuka yang awalnya berlandaskan nilai-nilai Injili.
Di Indonesia, universitas Kristen dan Katolik juga berkembang cukup pesat. Silahkan baca artikelnya untuk mengetahui daftar universitas Kristen dan Katolik Terbaik di Indonesia.
Posting Komentar untuk "4 Aliran Utama Dalam Agama Kristen"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.