Manfaat Menulis Diary
Esai Lepas - Apa yang menjadi salah satu kelemahan bangsa kita? Kurangnya peninggalan berupa aksara yang dipahatkan pada batu atau dituliskan di atas kertas.
Kalau kita melihat orang Jepang, Cina, Israel, India, bahkan bangsa Barat, nampaknya nenek moyang mereka gemar sekali menghasilkan pujangga-pujangga yang berpuisi secara tertulis. Pun para raja gemar merekrut sekertaris yang bermanfaat bagi pewarisan titah dan sejarah pada generasi sesudahnya.
Peninggalan tertua kita dari bumi Kutai, di Kalimantan. Ia berguna untuk menandakan adanya kerajaan Hindu yang menjadi awal lepasnya bangsa Indonesia dari era purbakala menuju masa peradaban.
Sayang sekali pula, hingga saat ini nampaknya budaya menulis juga masih kurang. Tentu ini dibarengi dengan parahnya hobi membaca.
Bisnis buku tak segemerlap Singapura atau Australia, sedang penulis kita nampaknya belum ada yang meroket di jajaran para author kelas dunia.
Sebagai panggilan itu, aku tak mau meneruskan budaya yang jelek. Aku ingin nanti punya sesuatu untuk diwariskan bagi cucu dari cicitku. Akupun mulai menulis diary. Secara rutin setiap hari.
Baca juga ukuran-ukuran kertas berbagai jenis.
Awalnya memang susah tetapi setelah hari ke sekian, rasanya menyenangkan. Menulis kisah demi kisah yang terjadi setiap hari dengan sisa-sisa emosi yang tersemat. Huruf jadi hidup dan berubah menjadi memori ketika dibaca ulang.
Aku tak tahu apakah nanti diary ini akan penuh, namun bagus juga jika nanti bisa ganti buku karena sudah tak muat menampung cerita-ceritaku. Artinya aku mampu konsisten.
Hingga hari ini, ada banyak manfaat yang sudah aku dapatkan dari menulis diary di buku. Antara lain yaitu :
Sebagai pengingat. Manusia mudah lupa. Memori kita terbatas. Untuk itu kita butuh sarana agar membantu kita mengingat lebih banyak hal.
Perencanaan. Dengan menulis diary, aku merasa menjadi lebih taktis dalam berpikir. Logikaku lebih teratur dan hidupku makin terencana.
Menjadi bijak. Bukan hanya pengingat, diary membantuku jadi lebih bijak. Memberi tahuku apa yang kurang dan mana yang harus diperbaiki. Dari kesalahan aku belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Melatih Kreativitas. Ini juga penting. Diary membuatku lebih kreatif. Terlebih aku tak mau gaya menulis yang itu-itu saja. Kadang aku menulis dalam bentuk prosa, puisi, listicle, hingga tabel.
Menulis diari juga merupakan salah satu hal untuk membiasakan diri menulis sesering mungkin dengan cara yang personal.
Sebagai Sahabat. Ia adalah sebaik-baiknya teman. Dear diary, sebuah awalan untuk sebuah cerita. Diary akan menutup rapat-rapat aib, masa lalu dan kenangan burukmu.
Terapi. Menulis juga adalah sebuah upaya pelepasan jiwa yang penuh beban. Dan menulis rutin di diary adalah langkah yang tepat untuk melakukannya.
Bagus banget. Jadi inget dulu suka nulis diary. Thanks for sharing.
BalasHapus