Merasa Sering Lemah dan Lesu? Ini Penyebabnya!
sering capek? mungkin Anda terlalu lama jomblo |
Akhirnya sayapun iseng searching. Setelah merangkum dari beberapa sumber plus tanya sana-sini sama teman yang berporfesi dokter, lahirlah artikel tentang kelelahan dan badan lesu ini.
Banyak orang yang belum mengetahui pasti apa yang menjadi penyebab badan lemas dan lesu terus menerus. Diagnosis sementara dari beberapa ahli menduga padatnya aktivitas dan kurangnya tidur adalah biang keladinya. Memang benar bahwa kurang tidur dapat membuat badan lemas, tapi nyatanya masih banyak hal lain yang memengaruhi. Kira-kira apa saja? Yuk baca penjelasannya di bawah ini.
1. Kurang makan makanan bergizi
Coba ingat asupan makanan Anda. Jangan-jangan apa yang Anda makan berpengaruh pada tubuh Anda dan jadi penyebab seringnya merasa lemas dan lesu.
Pada dasarnya, apa yang Anda makan dapat memengaruhi seberapa banyak energi yang bisa Anda keluarkan. Pasalnya, kurang makan atau kurang gizi dapat menjadi salah satu penyebab badan lemas dan letih. Terlebih, jika makanan yang Anda makan mengandung zat gula yang tinggi. Gula darah akan melonjak seketika dan menurun dalam waktu singkat pula. Dijamin, setelah Anda memakannya, Anda pun akan merasakan ngantuk, lemas dan lelah.
Baiknya, usahakan untuk melakukan diet seimbang, lengkap dengan buah, sayuran, makanan kaya serat,dan protein. Hal tersebut bertujuan menghindari kondisi tubuh agar tidak gampang lemas.
2. Anemia
Anemia akibat kekurangan zat besi, adalah salah satu penyebab badan lemas bagi kebanyakan wanita. Mengapa demikian? Sel darah merah dan zat besi merupakan salah satu unsur penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Nah, tanpa zat besi yang cukup, tubuh akan sulit mendapatkan oksigen untuk diolah menjadi energi. Kondisi ini sering terjadi pada wanita yang sedang mengalami masa menstruasi atau kehamilan. Tak jarang, banyak wanita yang mengidap anemia.
Hemoglobin sendiri adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah dan berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari seluruh bagian tubuh ke paru-paru agar dapat dikeluarkan dari tubuh.
Ya, untuk memproduksi hemoglobin dan sel darah merah, tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, asam folat, dan berbagai zat gizi lainnya dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Nah, penyakit anemia akan terjadi apabila kamu tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup.
Penyakit anemia sendiri terbagi menjadi beberapa jenis dan masing-masing memiliki penyebab yang berbeda-beda. Anemia dapat terjadi sementara atau dapat menetap selama jangka waktu yang panjang, dan memiliki derajat keparahan yang bervariasi dari ringan hingga berat.
Pada penyakit anemia, sel-sel tubuh menjadi kekurangan oksigen. Akibatnya muncul gejala berupa lemas, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, pucat, berdebar-debar, dan sakit kepala. Ya, jika penyakit anemia tidak ditangani dengan baik, ataupun anemia yang berat, dapat berakibat pada kerusakan organ tubuh sampai dengan kematian.
Penanganan dari penyakit anemia ini juga bervariasi, mulai dari konsumsi suplemen hingga menjalani prosedur medis tertentu. Berdasarkan penyebabnya, anemia dibagi menjadi beberapa jenis.
Jenis Penyakit Anemia dan Penyebabnya
- Anemia karena Pendarahan. Saat tubuh mengalami banyak pendarahan, maka tubuh akan semakin banyak kehilangan sel darah merah. Kondisi ini bisa disebabkan pada wanita dengan menstruasi yang berkepanjangan, kecelakaan, operasi, pendarahan saluran cerna, dan lain sebagainya.
- Anemia Defisiensi Besi. Penyakit anemia ini paling sering terjadi. Ya, anemia defisiensi besi disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi, karena substansi ini berperan penting dalam pembentukan hemoglobin.
- Anemia Megalobiastik. Ini merupakan anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat atau vitamin B12.
- Anemia Hemolitik. Penyakit anemia jenis ini terjadi akibat sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada pembentukannya di sumsum tulang. Contohnya saja pada penyakit sickle cell, talesmia, atau glucose-6 phosphate dehydrogenase deficiency.
- Anemia Asplastik. Anemia jenis ini merupakan kondisi yang mengancam nyawa. Anemia aplastic terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah. Penyebab anemia jenis ini adalah infeksi, paparan zat kimia beracun, penyakit autoimun, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
- Anemia Penyakit Kronik. Pada penderita kanker, HIV/AIDS, penyakit ginjal kronik, rheumatoid arthritis (RA), dan penyakit Chron dapat menyebabkan anemia jenis ini.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kamu perlu konsultasikan dengan dokter bila berisiko terkena penyakit anemia atau mengalami gejala anemia. Dokter akan menentukan terapi yang tepat sesuai dengan latar belakang anemia yang kamu alami.
Jika menderita anemia, tidak ada salahnya Anda mengonsumsi makanan yang kaya zat besi. Anda bisa mendapatkannya dari sumber makanan seperti kentang, daging, kacang-kacangan, dan beras merah. Konsultasikan juga pada dokter, guna mendapatkan asupan suplemen zat besi dalam dosis yang tepat.
3. Kebanyakan mengonsumsi kafein
Sebagian orang mengira, kalau mengonsumsi kafein bisa bikin energi bertambah dan tubuh pun menjadi bugar setelahnya. Sayangnya, anggapan ini sebetulnya tidak terlalu benar. Tubuh yang terlalu banyak mengonsumsi kafein, rentan untuk membuat badan jadi lebih lemas segera setelah efek kafein memudar.
Selain itu gelisah, insomnia dan tekanan darah tinggi, juga bisa Anda alami kalau minum atau mengonsumsi kafein secara berlebih.
4. Hipotiroidisme
Tiroid adalah kelenjar yang mengatur metabolisme tubuh, guna mengubah gizi yang masuk menjadi energi dalam tubuh. Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), dapat menyebabkan badan mudah lemas, depresi, dan penambahan berat badan secara berkala. Untuk mengobati hipotiroidisme ini, Anda bisa melakukan tes darah untuk mendapatkan hasil yang pasti.
5. Kurang Tidur
Kurang tidur dapat menjadi salah satu penyebab badan lemas dan kelelahan yang umum. Tubuh yang terjaga dalam kurun waktu 20 jam sehari, rentan mengalami kelelahan ekstrim jika dilakukan lebih dari 7 hari. Baiknya, Anda tidur atau istirahat sekurang-kurangnya 6 sampai 7 jam perhari
Pastikan juga tidur di kasur yang nyaman dan mengatur pola jam tidur Anda agar teratur. Hindari menggunakan ponsel, laptop, serta menonton televisi sebelum tidur, guna mendapatkan kualitas tidur yang baik dan cukup.
Baca juga hal-hal yang akan menghancurkan karir Anda jika tidak mendapat perhatian serius. Waspadai mulai dari sekarang.
6. Sleep apnea
Gangguan tidur biasa seperti mendengkur atau insomnia mungkin gejalanya masih bisa dideteksi sendiri oleh setiap orang yang mengalaminya. Tapi sleep apnea atau kondisi di mana seseorang berhenti bernafas ketika tidur tak banyak diketahui orang.
Padahal jika tak terdeteksi sejak dini, sleep apnea berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesehatan seperti depresi, diabetes hingga stroke, bahkan tanpa diketahui si pasien sendiri. Sejauh ini diketahui jika orang yang berisiko mengalami sleep apnea adalah pria dengan usia 40 tahun ke atas.
Untuk itu sebagai bentuk antisipasi, simak lima gejala umum sleep apnea yang tak banyak disadari orang seperti dilansir Huffington Post berikut ini.
Bagi sebagian besar orang, kedua kondisi ini dianggap biasa saja, padahal gejala paling umum dan paling awal dari sleep apnea adalah terbangun dalam keadaan tenggorokan sakit atau mulut kering.
Selain tak nyaman, sakit kepala rutin di pagi hari bisa jadi salah satu gejala gangguan kesehatan yang lebih serius.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2001 ditemukan 67 persen responden yang mengaku sering terbangun dengan sakit kepala didiagnosis dengan sleep apnea beberapa waktu kemudian, sedangkan responden yang mendengkur dan didiagnosis sleep apnea mencapai 81 persen.
"Banyak orang pergi ke dokter dan mengeluh sakit kepalalah yang mengganggu tidurnya, padahal sakit kepala itu hanyalah gejala dari kondisi tertentu, salah satunya sleep apnea," tandas peneliti Jeanetta Rains, Ph.D.
Tidur nyenyak telah lama diketahui dapat meningkatkan kekuatan otak. Tak heran jika berbagai gangguan tidur seperti sleep apnea dapat mengakibatkan masalah pada daya ingat, proses pembelajaran dan pemusatan perhatian. Ketiganya juga sering terlihat pada penderita sleep apnea.
Menurut WebMD, perubahan kepribadian seseorang seperti mood yang berubah-ubah atau menurunnya libido juga bisa jadi gejala gangguan tidur. Perubahan ini biasanya disebabkan oleh fakta bahwa mereka terbangun ratusan kali setiap malam sehingga mengurangi jam tidur yang dimilikinya.
Kurangnya jam tidur juga diketahui menjadi penyebab orang jadi cengeng, galak atau mudah marah serta merasa tak seksi seperti biasanya.
Sleep apnea yang tidak terdiagnosis memang tidak menyebabkan gangguan kesehatan tambahan bagi seseorang tapi dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit lain, termasuk diabetes dan obesitas.
Dengan bantuan dokter, Anda dapat mengetahui jika gejala sleep apnea yang Anda miliki berkontribusi terhadap penyakit lain. Pada akhirnya, mengobati sleep apnea juga akan membantu proses terapi pengobatan penyakit yang Anda idap lainnya.
Kesimpulan : Jangan remehkan tanda-tanda yang sudah diberikan tubuh Anda. Ubah gaya hidup dan pola makan. Jika memang perlu, segera konsultasikan ke dokter.
Demikian artikel tentang penyebab kelelahan dan lesu dari Catatan Adi, semoga bermanfaat untuk Anda semua. Baca terus artikel menarik lainnya, seperti manfaat bersepeda bagi kesehatan. Semoga selalu sukses.
Posting Komentar untuk "Merasa Sering Lemah dan Lesu? Ini Penyebabnya!"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.